MENUJU JALAN IBADAH
Segala puji
bagi Allah swt, Tuhan seru sekalian alam. Sholawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah pada junjungan alam kita nabi besar Muhammad saw. Dalam Minhajul Abidin, Imam Al-Ghazali
mengatakan,
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmW1qtYCphxAX87Xcg2j__4902f5bgNmcxBbtD9yUxyUochcOFex9vMNQmiE66pGSXQ9a4a4RQhvPTIWNQfYK64a6YMcuVkyFcAIMtClTjZUWN2WELl92s4FLGS38oiwFDgBPHYTapBc8/s320/6281649088088.jpg)
Sesugguhnya,
suatu yang pertama kali menggerakkan kesadaran seorang hamba untuk beribadah
dan menempuh jalannya secara murni dan ikhlas adalah karena adanya dorongan
getaran amawiyah dari Allah swt, dan petunjuk-Nya secara khusus yang bersifat
Ilahiyyah.
Mari kita
mengingat kembali tujuan kita diciptakan di atas dunia ini. Dalam Al-Qur’an Allah
berfirman “tidak diciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah”. Dalam proses ibadah kita
kepada Allah swt, Imam Al-Ghazali menggariskan empat hal yang seringkali
menjadi rintangan untuk beribadah pada Allah;
a. Rizeki,
nafsu selalu menuntut dengan alasan rizeki.
b. Gerak hati,
merupakan ketakutan hati terhadap sesuatu, harapan dan keinginan serta
kebenciannya, sementara ia tidak tahu hikmah kebaikan apa yang terkandung dari
hal tersebut, dan mudharat yang mungkin didapat.
c. Berbagai
macam kesulitan dan musibah yang mendera dari berbagai arah.
d. Qhada atau
ketetapan-ketetapan Allah swt yang terasa pahit dan manis bagi dirinya dari
waktu ke waktu.
Maka dalam hal ini, Imam Al-Ghazali juga memberikan empat kiat yang mesti dilakukan
agar ibadah bisa dilakukan dengan baik;
a. Tawakkal
kepada Allah swt dalam persoalan rizeki
b. Menyerahkan
sepenuhnya tempat munculnya getar dan gerak hati kepada Allah swt
c. Bersabar
dalam menghadapi datangnya kesulitan dan kekeritisan
d. Ridha dengan
ketetapan (qadha) Allah swt
Ibadah kita
kepada Allah swt bisa terhapus disebabkan dua hal; yaitu karena Riya yaitu keinginan untuk pamer dan mengharapkan popularitas. dan Ujub yaitu membanggakan diri dan
sombong. Naudzubilllahiminzalik... semoga kita dijauhkan dari dua hal tersebut
dalam proses ibadah kita kepada Allah swt. Agar ibadah kita tidak menjadi
sia-sia.
Maka mari
kita niatkan pada diri kita, bahwa setiap langkah jejak kaki kita kemanapun
tertuju suapaya menjadi ibadah kepada Allah swt. Ibadah itu dapat dikategorikan
menjadi dua, diantaranya ibadah Maghdlo dan ibadah Ghoiru maghdlo. Ibadah
Maghdlo yaitu ibadah wajib yang menjadi kewajiban utama kita kepada Allah swt,
seperti sholat, puasa, zakat,dll. Sedangkan ibadah Ghoiru maghdlo adalah ibadah
yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia, seperti tolong menolong,
menuntut ilmu, bersilaturrahim, bekerja mencari nafkah dll.
Sebagai
manusia, tentu kita memang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, oleh
karena itu imam Al-Ghazali juga memberikan enam nasehat berkaitan dengan diri kita
sebagai manusia.
1. Yang paling
dekat dengan kita di dunia ini adalah
kematian
2. Yang paling
jauh dari dirikita di dunia ini adalah malu
3. Yang paling
besar di dunia ini adalah nafsu
4. Yang paling
berat di dunia ini adalah amanah
5. Yang paling
rugi di dunia ini adalah meninggalkan sholat
6. Yang paling
tajam di dunia ini adalah sahabat
Semoga kita
dapat menjadi pribadi yang mengagumkan baik di sisi Allah maupun di sisi sesama
manusia. Agar kita kelak dengan izin-Nya bisa mencicipi manisnya syurga.
Amiin..
Buku ;Minhajul Abidin, Karya Imam
Al-Ghazali, terjemahan, penerbit Amelia, Surabaya
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih