Mengintip Jakarta Dari Puncak Monas
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYhEvui1BG85PQh8ELFUCzTqjgUUz6RAlxnYipNyh8N0pIc2Sk5th7TV4nN3Ne9nXuOjcgeRl-lSC_Ul4l105ctSWFiid-ULqCRvcacW1Uo6FYjOVWrE2YaQPbYWXAxb1Qa1TcgbpU_rI/s320/20170406_151720.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzkDyDwvCA6j6-e00O6WYtMJiBgSmLwPw7VYJRljsGnvDwPkFPNilEOU8IrmOtt0__x_xiCLfFRW0U_k1GExzq2-e-hdteBGtU6k0toSbYz2XJrHPBfjp0_q5O5gc65JsQ0_jmJTS7-0U/s320/20170406_151800.jpg)
Saya
yang tak biasa naik mobil ber AC, hanya bisa duduk lemes, sambil tengok kiri
kanan lihat-lihat keindahan gedung pencakar langit. Bagi kawan-kawan yang
pernah berada di Jakarta, tentu keindahan Jakarta tak sebanding dengan keindahan
Kuala Lumpur atau Singapore. But.. what ever lah.. yang penting bagi kami orang
desa, melihat gedung yang setinggi itu
adalah hal yang jarang-jarang.
Ditengah
kemegahan gedung-gedung itu, terus terang saya juga prihatin. Kenapa prihatin..?
saya melihat ada sebagian besar rumah-rumah warga yang tak bisa disebut rumah. Sebab
rumah-rumah mereka sungguh terlampau kecil untuk disebut rumah. Berada di
gang-gang sempit, kadang satu rumah kecil dihuni dua sampai 5 orang kepala
keluarga.
Lalu
..? apa yang terjadi dengan ibu kota. Kesenjangan begitu nyata di hadapan mata.
Tapi biarlah pemerintah yang urus. Agar tak sekedar memberi janji tapi juga
bukti. Sebab kalau warga di ibu kota saja tidak di urus macam mana mau mengurus
warganya yang di daerah.
Hari
kedua saya di Jakarta, saya coba mengunjungi Monumen Nasional (Monas) bersama
Pak Sudiyo dan dokter Adi. Oo..ya dokter Adi berasal dari Makassar. Ia dan
keluarganya, baru pertama kali datang ke Jakarta, jadi tepat dah momentum
mengunjungi puncak monas secara bersama.
Saya
sendiri walaupun ini adalah yang ketiga kali saya mengunjungi monas, tapi baru
kali ini saya bisa sampai di puncaknya. Sungguh pengalaman yang luar biasa,
sebab untuk sampai ke puncak selain harus membayar tiket masuk juga harus
mengantri cukup lama sampai satu jam lebih. Tapi..tak perlu khawatir, lamanya
antrean akan terbayar dengan indahnya pemandangan kota Jakarta dari puncak
monas. Dan tentu saja ketika kita berada di ketinggian 115 meter, angin yang
bertiup sangat kencang. Kita bisa melihat secara lebih detail kota
gedung-gedung yang ada dengan menggunakan semacam tropong yang telah
disediakan.
Soo..
semoga Allah memberkahi perjalanan saya ke Jakarta..Aamiin, dan trip-trip
selanjutnya ke kota-kota besar dunia, bisa saya lanjutkan..Aamiin Ya..Robbal
Alamin.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih