Bangunan Putih Kusam Tengah Sawah

Bangunan Putih Kusam Tengah Sawah

Pagi sekitar jam delapan saya mengambil
sepeda gunung di garasi rumah. Saya ingat hari ini Minggu, itu artinya hari untuk berpetualang. Setelah sarapan pagi dengan nasi dan sayur taoge saus tomat bikinan ibu serta segelas kopi saya bergegas menginjak pedal sepeda warna biru.

Dari depan rumah saya sudah langsung bisa keluar ke jalan raya. Saya mengambil jalur ke selatan dari kampung saya di Rumeneng tembus Pandang Re, Dasan Malan, hingga terus ke selatan di Dasan Lekong. Setelah disini saya mulai masuk di lokasi persawahan.

Pagi ini saya melihat petani yang begitu sejuk nan damai menjaga tanaman mereka dari serbuan hama. Diujung sebelah dekat pohon kelapa seorang petani duduk sambil memandang hijaunya tanaman padi depannya. Oh Tuhan....inilah hidup, sambil membersihkan lantai dalam musholla mini yang saya naikin saya terus memandang petani tersebut.

Dalam hati saya berkata inilah untuk pertama kalinya saya menemukan suasana damai di hati, untuk pertama kalinya juga saya mengatakan impian masa kecil saya tercapai. Alhamdulillah..., Dulu saya seringkali bermimpi bisa jalan jalan santai pakai sepeda mengelilingi kampung halaman untuk merenungi betapa luar biasanya anugrah Tuhan yang maha esa pada diri saya.

Di bangunan putih tengah sawah ini kini saya menemukan bahwa hidup itu tentang kedamaian dan ketentraman, kita memang butuh materi tapi kita jauh lebih membutuhkan kedamaian, rasa percaya diri, kebersyukuran, dan ketentraman jiwa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia