Kehamilan Istri
saya yakin setiap pasangan yang telah menikah pasti merindukan hadirnya si buah hati. Apalagi bagi yang sudah bertahun tahun menikah, tentu mereka merasakan betul bagaimana sepintas rumah tanpa ada tangisan bayi selama berumah tangga. Oleh karena itu saya dan istri tidak terlalu mengumbar proses kehamilan ini. Terlebih istri jauh merasakan pedihny hati ketika di tanya oleh orang "kok belum hamil".
Syukurlah istri saya ada seorang wanita yang kuat. Pertanyaan pertanyaan semacam itu dianggap sebagai obat untuk menguatkan diri bahwa Allah swt punya takdir baik bagi kami. dan masya Allah tepat sehari sebelum ulang tahun pernikahan kami yang pertama, istri dinyatakan sudah positif hamil satu bulan.
tidak pernah kita menyangka, bahwa kami mendapatkan hadiah sebesar itu dari Allah swt. Perjuangan untuk memiliki anak adalah perjuangan yang membutuhkan kesabaran, doa serta sikap positif yang tinggi. tidak jarang banyak diantara kita yang mudah menyerah, padahal Allah swt pasti akan menjawab segala doa hambanya.
setelah kehamilan istri, banyak hal yang menjadi pelajaran bagi saya sebagai suami. terutama soal memenuhi kebutuhan istri. bagi saya sebagai suami, tentu saja punya tanggung jawab yang sangat besar, yaitu memastikan mereka bisa selamat didunia dan akhirat, dengan mengajak untuk senantiasai beribadah pada Allah, mengembalikan semua yang terjadi dan semua urusan berada di tangan Allah.
Satu hal yang tidak bisa kita dapatkan setelah menikah yaitu kebebasan waktu. Waktu akan berjalan seperti roda yang terus berputar. Akan kembali menjalani titik jenuh, dan kita akan merindukan hobi yang dulu pernah kita gelut. Namun dengan alasan karena masih mendampingi proses kehamilan istri, tentu saja segala hal yang merupakan hobi pribadi akan kita tinggalkan. Termasuk aktifitas fisik untuk membantu kesehatan dan kekuatan tubuh.
Makanya, mungkin saja banyak laki laki yang sudah menikah mengalami kelebihan berat badan, karena aktifitas olah raga yang biasa digeluti sebelum menikah jarang dilakukan lagi. Bukan karena tidak mau atau tidak sempat, namun lebih karena ingin mendampingi detik demi detik bersama pasangan.
Bagi kita yang masih muda, dan baru saja menikah. Tentu saja kita akan melupakan sejenak hobi hobi masa lalu itu. Lebih memfokuskan diri bersama pasangan. Lalu mulai dengan rutinitas baru sebagai kepala keluarga, jauh lebih sibuk kita bekerja dari pagi sampai malam enam hari selama satu pekan walaupun hasilnya belum maksimal asalkan ada jalur rizki untuk memberikan nafkah kepada pasangan.
Maka dalam hal kita semakin kehilangan identitas diri sebagai apa yang pernah melekat dalam dirikita, sesungguhnya itu hanya sementara saja. Akan berjalan kembali seiring usia pernikahan yang semakin bertambah. Semoga kehamilan istri saya yang pertama ini akan menjadi mementingkan untuk membuat diri kami makin takwa kepada Allah swt. Aamiin ya robbilalamiin.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih