Tidak Ada Yang Bisa Memprediksi Jalan Hidupnya
Farel Prayoga tiba tiba menjadi terkenal. Penyanyi cilik yang biasa ngamen di jalanan bersama ayahnya kini sudah menjadi artis cilik nomer satu di Indonesia. Hal penyebabnya sangat sederhana, dua harj sebelum peringatan proklamasi ke 77 dilaksanakan di Istana Negara. Farel dihubungi oleh utusan istana untuk dapat tampil di puncak peringatan HUT proklamasi Kemerdekaan ke 77.
Singkat cerita Farel pun berhasil menghiptonis hadirin peserta. Banyak pejabat negara ikut berdndang dengan lagu yang dibawakan. "Ojo di bandingke".., lagu berbahasa Jawa yang beraliran dangdut jni membuat seisi istana berjoget gembira. Mulai dari presiden dan istrinya, para menteri, panglima TNI, kapolri, dan yang lainnya semua ikut berjoget.
Farel pun menjadi viral di jagat maya, banyak orang kini mengenalnya. Anak kecil kelas 5 SD itu kini telah menjadi sosok baru dalam dunia musik Indonesia. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya....!!!
Begitupun nasib kita.., tidak ada yang tau kita akan seperti apa di masa depan. Masa masa sulit dalam kehidupan selalu akan datang, dan harus kita jalani. Masa masa terhina dan terinjak dalam hidup harus kita lewati. Tidak ada yang bisa menebak arah hidup kita yang papa ini selain dengan sabar dan tawakal kita lalui.
Yang jelas Tuhan Maha Segalanya, dengan mudah Tuhan bisa mengangkat derajat hambanya, dengan mudah juga Tuhan bisa menjatuhkan drajat hambanya. Yang paling penting bagi dirikita adalah mensyukuri setiap nikmat yang Tuhan titipkan, sebab tidak ada yang abadi dan kekal. Apa yang sekarang kita dapatkan adalah pemberiannya. Juga apa yang orang lain dapatkan tidak pernah kita tau.
Semua berubah seiring waktu, hal yang menjadikan kita relatif mudah rapuh tentu saja. Sebentar kita mengalami kesulitan sebentar lagi kita mengalami kemudahan, tapi tidak ada yang betul betul abadi yang kita miliki di dunia ini. Hakekat semuanya adalah titipan, dan titipan akan selalu kembali pada yang Maha Memiliki. Jadi kita semua jangan berkeliling hati terhadap apa yang bukan menjadi milik kita. Belajarlah untuk mengikhlaskan, belajarlah untuk tidak memiliki apa yang memang bukan milik kita. Dan belajarlah untuk bahagia tanpa harus adanya "media" yang menjadi syarat kita bahagia.
Jalani hidup ini apa adanya, karena hakekat semuanya betul betul relatif. Sekali lagi tidak ada yang betul betul membuat kita bahagia, semua sungguh sangat sangat relatif. Dan semua berubah seiring waktu. Bisa jadi kita yang sedang di bawah saat jnj sebentar lagi di atas, lalu mengalami kejayaan, jika istiqomah dan tawakal maka kejayaan itu bisa diwariskan ke anak cucu dan keturunan. Sehingga tujuh turunan kita betul betul menjadi keturunan yang memiliki harkat martabat yang baik di mata masyarakat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih