Sales itu bernama bang Zhoel
Pagi hari ini..seperti biasa saya masuk kantor tepat waktu, sebelum jam 9 sudah sampai. Kantor saya berada di kawasan Rembiga Jl Adi Sucipto No 8 Mataram. Bersama teman teman yang lain...disinilah sumber rizki itu dititipkan Allah kepada kami.
Saya sendiri masih sebagai marketing, ada mas Giri, Faiz, dan Goni yang biasa juga hadi kekantor. Semua punya peran masing masing. Bulan lalu Maulana dan mas Amal masuk sebagai karyawan. Tidak ada.surat menyurat resmi, intinya bekerja sesuai dengan tugas dan jobdes.
Masing masing bekerja sesuai keahlian, bidang IT dan admin keuangan dipegang mas Giri, Goni adalah officeboy yang rajin, faiz manajer marketing dan saya adalah stafnya namun kadang tugas kami membuat perbedaan itu tidak seperti jabatan yang ada. Lalu mas Amal dan Maulana sebagai tim lapangan. Muid sendiri bertindak sebagai direktur. Tidak ada bendahara, HRD, dan tim Teknis.
Perusahaan ini berjalan apa adanya, dibawah pemilik modal yang sekaligus menjabat sebagai komisaris bernama Ari Armando. Ari panggilan adanya adalah orang yang sudah biasa di dunia properti. Di Nursula Peoperti sebagai induk kantor kami, dia adalah direkturnya.
Susunan nama nama diatas sedikit membuat saya berefleksi, bahwa kita tidak pernah tahu jalan hidup kita, dengan siapa kita akan dipertemukan, dan bagaimana cara Allah swt menyatukan kita. Bagi saya yang lima tahun lalu merupakan mahasiswa S2 maka kawan dan lingkungan pergaulan saya adalah mereka yang bercita cita jadi dosen, jadi peneliti, jadi hakim, jaksa, dan pengacara.
Namun kini semua semakin jauh dari ranah keilmuan itu. Kini cita cita yang seperti itu tidak lagi muncul dalam pikiran. Keseharian kita berada dilingkungan real estate tentu saja membawa saya pada wajah wajah baru dunia pekerjaan. Dari mulai lobi pemilik lahan, harga jual tanah, lobi orang orang di dinas, desain rumah, hingga di teman teman perbankan yang kita anggap bagian dari lingkungan yang kita kenal, bahkan sampai tukang las, tukang bikin kitchen set, tukang bata, dan para penjual semen.
Nyatanya inilah dunia yang real kita hadapi sekarang. Tidak ada lagi baca membaca walaupun setumpuk buku terpajang diterapkan depan rumah agar memudahkan saya membaca. Namun karena rutinitas harian yang melelahkan membuat saya memiliki rasa malas yang berlebihan untuk sedikit saja menyentuh buku itu kemudian membacanya.
Dunia tampak seperti dinamika baru yang mengajarkan saya pikiran untuk menjadi pebisnis. Namun 1% saja belum ada keberanian itu muncul dalam hati dan langkah, ia hanya berupa hayalan dan pikiran saja.
Singkat cerita setelah lebih dari satu jam berada di kantor, seorang selesai marketing mobil Nissan dari Nissan Indomobil Sandubaya bernama Zhoel datang dan langsung masuk. Setelah mengenalkan diri ia kemudian menawarkan produk mobilnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih