Sebaiknya tidak ada harapan

Sudah lama saya ingin menuliskan kisah kisah pribadi di blog. Tapi kadang saya mikir, apakah menulis kisah di blog akan memberikan perubahan bagi saya dan orang banyak. Saya tidak ingin yang saya kisahkan justru adalah kebohongan. Tapi tentu saja bukan itu maksudku yang sesungguhnya. Menceritakan kisah hidup pribadi layaknya Bung Karno yang menceritakan kisah perjalanan hidupnya dalam satu buku yang di susun oleh Cindy Adam.

Akupun tak menampik, jika cerita cerita hidupku adalah cerita receh yang tak terlalu punya banyak makna. Tak seperti Bung Karno, atau Soe Hok Gie, atau misalnya Habibie. Ceritaku adalah cerita tentang isi hati dan pikiran yang kadang lebih banyak adalah keluhan atau harapan. Menuliskannya..., kadang akupun malu. Tak tau siapa yang akan membacanya, hanya ingin ku katakan "aku juga ingin menulis" itu saja.

Aku ingin menulis seperti yang dulu..., tapi lama kelamaan serasa makin tidal bisa. Akupun ingin menulis buku, tapi semakin kesini minat bacaku justru makin rendah. Hingga kata-kata yang tertulis kini adalah kata kata sampah yang tiada berguna. Bukannya menulis cerita cerita inspirasi, lebih banyak aku menulis keluhan, curhatan, dan berbagai kisah yang tak pernah memiliki ujung.

Siapa yang akan membaca tulisan receh macam ini..? Sekali lagi aku bertanya begitu. Kau tau kawan....??? Kadang kita tak perlu berharap masa depan, sebab yang kita harapkan lebih banyak menimbulkan kekecewaan, cukup kau bikin saja sebuah kata "cita" dan lepaskanlah kata itu ke alam, biarkan alam menemanimu menemukan apa yang dicitakan. Janganlah memupuk harapan terlalu banyak atau juga tinggi. Sebab aku adalah orang yang sering tertipu hal hal semacam itu.

Kini cukup aku berdoa, bahwa kepadaNya aku menundukkan cita tentang segalanya. Aku orang yang tak pandai menulis ini adalah laki laki yang tak memiliki keberanian menemukan nyali terpendamnya. Itu sebabnya dalam banyak urusan aku seringkali kecewa, seharunya tidak..??? Tapi apa daya itulah kelemahanku, dan tak bisa ku tepis kelemahan itu, tak bisa juga ku buang kelemahan itu, namun anehnya.., aku selalu punya keajaiban Tuhan yang tak pernah ku sangka. Keajaiban tentang banyak hal yang membuat ku semakin yakin akan kemaha AdaanNya.

Aku juga sering di remehkan ssjak kecil, bukan hanya aku namun juga keluargaku. Mungkin karena aku bukan anak orang tua kaya.., sehingga seringkali di tolak mentah mentah untuk berkawan atau bersahabat dengan anak anak orang kaya. Syukurnya aku punya sahabat yang baik hati bernama Vita semasa SMP, Zacki selama SMA, dan Armand semasa kuliah. Rasanya itu sudah cukup membuatku bahagia. Tak perlu lagi melihat yang lain.

Kini aku bingung menuliskan cita cita. Aku hanya mengikuti arus kehidupan saja. Sebab aku takut menuliskannya adalah takut kecewa. Dan itu akan membuat stabilitas pikiran ku menjadi kacau. Lebih baik memendam semuanya, entah akan tercapai atau tidak...??? Aku tak pernah tahu. Biarkan saja alam memanggilnya dan Tuhan merestuinya. Jika tidak di restui, maka aku jawab "ya sudahlah". 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia