Romansa Pasca Nikah
Pernikahan menjadi ritual lumrah dalam kehidupan kita sebagai manusia, khususnya juga sebagai seorang Muslim. Bahkan dalam keyakinan agama kita menyatakan bahwa "tak diakui kita sebagai pengikut jika kita tidak mengikuti Sunnah Nabi SAW yang berkaitan dengan nikah".
Dalam banyak proses yang kita jalani menikah mengindikasikan kenormalan baru dalam hidup. Tentu saja hidup sebelum dan sesudah menikah akan berbeda. Jika sebelum menikah, kita biasanya bebas pergi kemana saja dengan teman dan sahabat,maka setelah menikah intensitas seperti ini akan berkurang dan difokuskan ke kehidupan rumah tangga.
Seorang konsumen saya bercerita tentang kehidupan rumah tangganya yang baru ia jalani setahun belakangan dengan mengeluhkan penghasilan pasca nikah yang kurang, perubahan sikap istri yang tak lagi sesuai ekspektasinya setelah tiga bulan pernikahan, dan banyak lagi keluhan yang muncul namun ia obati dengan sholat dan sabar.
Ada lagi konsumen yang memilih berpisah dengan pasangannya setelah menjalani hidup rumah tangga lebih dari sepuluh tahun. Ia mengeluhkan suaminya yang ta bisa memenuhi janji dan komitmen yang sudah disepakati. Atas nama ketidak sepemahaman ia menggugat cerai suaminya.
Rupanya hidup rumah tangga itu komplit, banyak harapan dan sekaligus ujian yang menjadi tumpuan dalam menikah. Ada yang berharap segera diberi momongan namun Tuhan belum berkehendak, ada juga yang langsung diberi momongan pada awal awal masa pernikahan. Semuanya sudah menjadi ketentuan Allah. Tinggal kita menjalani dengan penuh semangat semua hal yang menjadi ketentuan tersebut.
Liku liku pasca pernikahan adalah romansa tersendiri dalam hidup yang tak bisa dinilai dengan apapun. Banyak kesulitan dan kemhdahan yang kita dapatkan setelah menikah dan jauh lebih banyak nilai religius yang tumbuh ketika sudah menjalani hidup rumah tangga.
Dalam banyak proses yang kita jalani menikah mengindikasikan kenormalan baru dalam hidup. Tentu saja hidup sebelum dan sesudah menikah akan berbeda. Jika sebelum menikah, kita biasanya bebas pergi kemana saja dengan teman dan sahabat,maka setelah menikah intensitas seperti ini akan berkurang dan difokuskan ke kehidupan rumah tangga.
Seorang konsumen saya bercerita tentang kehidupan rumah tangganya yang baru ia jalani setahun belakangan dengan mengeluhkan penghasilan pasca nikah yang kurang, perubahan sikap istri yang tak lagi sesuai ekspektasinya setelah tiga bulan pernikahan, dan banyak lagi keluhan yang muncul namun ia obati dengan sholat dan sabar.
Ada lagi konsumen yang memilih berpisah dengan pasangannya setelah menjalani hidup rumah tangga lebih dari sepuluh tahun. Ia mengeluhkan suaminya yang ta bisa memenuhi janji dan komitmen yang sudah disepakati. Atas nama ketidak sepemahaman ia menggugat cerai suaminya.
Rupanya hidup rumah tangga itu komplit, banyak harapan dan sekaligus ujian yang menjadi tumpuan dalam menikah. Ada yang berharap segera diberi momongan namun Tuhan belum berkehendak, ada juga yang langsung diberi momongan pada awal awal masa pernikahan. Semuanya sudah menjadi ketentuan Allah. Tinggal kita menjalani dengan penuh semangat semua hal yang menjadi ketentuan tersebut.
Liku liku pasca pernikahan adalah romansa tersendiri dalam hidup yang tak bisa dinilai dengan apapun. Banyak kesulitan dan kemhdahan yang kita dapatkan setelah menikah dan jauh lebih banyak nilai religius yang tumbuh ketika sudah menjalani hidup rumah tangga.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih