Petualangan Baru di Dunia Properti
Ada apa dengan bisnis properti.. ? Tahun ini menjadi tahun yang teramat baru. Selain karena sebentar lagi insya Allah keluarga kecil saya akan bertambah satu. Pekerjaan saya di bidang properti juga menemukan titik yang lebih baik. Setidaknya itu yang saya temukan dalam suasana manajemen perusahaan saat ini.
Saya menjadi anak baru yan terlampau dewasa untuk belajar lagi, namun apa boleh buat. Karena situasi mengharuskan saya seperti itu. Belajar dan belajar lagi. Dan tidak pernah lelah untuk terus belajar, walaupun secara jabatan tentu diluar kehendak saya. Tapi tidak mengapa.
Dunia properti bukanlah dunia yang nyaman bagi saya. Setidaknya urusan konsumen yang bermasalah telah membuat saya tidak habis pikir tentang cara mengatasinya. Mulai dari urusan fasilitas di perumahan, hingga kadang mengancam dengan ancaman melaporkan ke pihak berwajib. Sementara yang dihutangi puluhan juta saja tidak berpikir sejauh itu.
Saya tidak tahu apakah konsumen sedang berusaha untuk menjadi orang yang diakui atau tidak. Namun setidaknya dari gerak geriknya seperti mengarah kesana. Padahal sudah menunaikan ibadah haji. Tapi itu memang tidak menjamin bahwa akan baik setelahnya.
Ada dunia lain yang berusaha saya kejar. Saya merasa lebih jaman kalau bisa menjadi dosen di kampus besar, dan menghasilkan penelitian yang berguna untuk masyarakat. Namun sementara ini hal itu belum ketemu jalannya. Mudah-mudahan nanti bisa ketemu panduan untuk mendapatkan apa yang saya impikan.
Sekali lagi dunia properti tak ubahnya seperti mengisi ruang yang kosong didalam diri saya. Mengisi hari hari agar terhindar dari kata menganggur, juga sekaligus membangun relasi dan menikmati hidup yang lebih baik lagi.
Pak Alwan adalah bagian dari relasi baru yang saya temukan di pekerjaan sebagai orang properti. Dia adalah orang yang sudah bosen dengan keselamatan dunia properti. Menikmati hidup dari hal hal kecil yang lebih memberikan keberkahan. Dalam pada itu saya bersyukur bisa bertemu orang sepertinya. Mudah bergaul dan mampu memberikan nasehat yang bijak kepada saya. Dia sudah malang melintang dalam dunia bangun membangun perumahan.Setmentara kini dia membersamai kami disini. Lebih tepatnya untuk melakukan pengerjaan proyek di Mambalan.
Sementara mas Fajar adalah marketing dari bank BTN Syariah. Bank yang beberapa tahun belakangan ini nampak akrab di pikiran saya. Walaupun sebenarnya tidak akrab karba banget. Karena relasi kita sebatas hitungan untung dan rugi, tidak ada tindakan lain yang menyebabkan kita bisa menjabat tangan dan melepas senyum manis. Meski hanya sekedar sebuah poto. Saya tidak bisa menjudge bahwa yang dilakukan oleh bank tersebut baik atau tidak namun saya pikir sudah teramat baik memfasilitasi kami untuk dapat bekerja dan memiliki modal keuangan. Tinggal bagaimana lanjutnya kelak.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih