PENTINGNYA MEMAHAMI KARAKTER ANAK DIDIK

Memahami esensi pentingnya pendidikan untuk anak adalah cara cerdas sebagai guru untuk membuat anak didik lebih nyaman belajar dengan kita sebagai guru. Seringkali guru tidak faham bagaimana anak didiknya bisa nyaman belajar dengan materi yang diajarkan. Kenapa..? karena setiap anak memiliki cara tersendiri untuk belajar dengan baik. Terutama belajar yang menyenangkan bagi diri mereka . karena setiap anak diyakini memiliki kecerdasan dan cara belajar sendiri sendiri, sebagiamana di ungkapkan Howard Gardner.
            Untuk dapat memahami cara belajar anak yang baik, kita juga harus mengetahui macam-macam karakter yang biasanya ada pada diri seorang anak. Di antara karakter-karakter umum yang biasanya ada pada diri anak, ada empat karakter utama yang harus diketahui oleh seorang guru. Empat karakter itu sebagaimana di jabarkan oleh Ayu dalam buku mudahnya mendidik anak, antara lain:
 1) Karakter anak Dominance (pengatur), sesuai namanya, dominance, bisa diartikan sebagai anak yang senan mendominasi, ia ingin berkuasa atas sesuatu dan mengatur sesuatu. Anak dominance juga suka dengan tantangan dan situasi yang berubah-ubah.2) Anak Influence (gaul), berarti mempengaruhi atau berpengaruh. Secara mudah dapat di artikan bahwa anak influence adalah anak yang senang menciptakan relasi baru. Sangat mudah mengenali anak influence, umumnya mereka anak yang sangat muda menjalin relasi dengan orang baru.
 3) Anak Steadiness (tenang), anak yang seperti ini lebih senang berada pada situasi yang tenang. Ketenangan dan menyukai situasi yang stabil / tidak banyak perubahana adalah ciri utamanya. Mereka cendrung memiliki sifat yang baik hati, tenggang rasa, dan suka mengalah. 4) Anak Conscientiousness (teliti), umumnya anak ini lebih senang sendiri daripada berkumpul dengan teman-temannya. Orang umum melihatnya sebagai anak yang serius dan mudah di arahkan. Cendrung perfectionis (kaku) dalam melakukan berbagai hal, mereka biasanya anak yang memperhatikan detail dan bekerja dengan rapi.
Pentingnya memahami karakter anak oleh seorang guru, supaya guru dapat dengan mudah memberikan dan mendidik anak yang memiliki karakter berbeda-beda. Sebagaimana kita ketahui bahwa di sekolah guru lah yang berperan besar untuk membentuk karakter anak. Jika seorang guru kurang memahami bagaimana karakter anak didiknya, maka akan sulit untuk merubah karakter anak yang kurang baik menajadi lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi soerang guru memahami karakter-karakter anak didiknya.
Karakter yang berbeda-beda pada diri anak paling tidak ditentukan oleh dua hal, yang pertama pola asuh anak dari orang tuanya, dan yang kedua kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Ibarat kata, jika seorang anak memiliki pola asuh yang disiplin dari orang tuanya, maka dapat dipastikan bahwa anak itu memiliki sikap disiplin yang tinggi. Pun juga jika seorang anak tinggal dilingkungan yang pembersih, maka dapat dipastikan bahwa anak itu memiliki sikap kebersihan yang tinggi.
Setiap anak yang memiliki karakter-karakter diatas, tak lepas dari kecerdasan yang dimiliki seorang anak. Menurut Howard Gardner pakar psikologi dari Harvard University, ada delapan area kecerdasan pada diri manusia, yaitu: 1) cerdas bahasa, kemampuan memahami dan mengolah bahasa, mencakup di dalamnya adalah kemampuan berbahasa asing. 2)cerdas matematis yaitu kemampuan melakukan sesuatu terhadap data, mengorganisir, menganalisis, dan menginterpretasikan.
3) cerdas visual yaitu kemampuan memahami dan menguasai relasi benda dalam ruang dan visualisasi grafis. 4) cerdas olah tubuh yaitu kemampuan mengolah tubuh atau kelenturan tubuh. 5) cerdas musik yaitu kemampuan memahami, menciptakan atau menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi, dan memiliki kepekaan terhada irama. 6) cerdas empati yaitu kemampuan memahami perasaan, suasana hati, keinginan, dan temperamen orang lain. 7) cerdas paham diri yaitu kemampuan untuk menganalisis atau memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tesebut.
Yang terakhir 8) cerdas alam yaitu kemampuan mengenali, mengingat, mengkategorikan, mengalisis, atau menguasai pengetahuan mengenai lingkungan alam. Maka dengan kita memahami karakter-karakter yang terdapat pada diri seorang anak didik, serta memahami bentuk bentuk kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak, seorang guru akan peka terhadap anak, akan menyadari bahwa setiap anak memiliki potensinya masing-masing untuk dikembangkan, dan menyadari bahwa tidak ada anak yang bodoh. Seorang guru akan yakin bahwa anak didik yang diajarnya dapat di rubah karakternya menjadi lebih baik dan lebih berakhlak.
            Itulah sebabnya model-model pendekatan pendidikan yang dikembangkan saat ini adalah peserta didik diarahkan untuk dapat menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, agar mereka faham apa yang mereka pelajari. Guru bukanlah sumber belajar satu satunya, melainkan masih ada sumber belajar yang lain. Tugas guru harus dirubah dari central information menjadi constraction and creation teaching.
*Guru Penempatan Kubu Raya
Sekolah Guru Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia