MENIKMATI RAMADHAN DI YOGYAKARTA
![]() |
Adi Sucipto Airport (Bandara Yang Menjadi Saksi Kami) |
Hari ini tanggal 05 Juli 2016 menjadi hari terakhir Ramadhan 1437 H. Begitu cepat rasanya ramadhan meninggalkan kita. Tidak terasa puasa ramadhan selama 30 hari yang telah kita laksanakan. Sekitar akhir Mei lalu, tepatnya satu minggu sebelum puasa, saya di panggil ke Jakarta oleh manajemen PPPA Darul Qur'an.
Akan ada tugas yang hendak diberikan kepada saya. Dengan masa kerja kira-kira 3 bulan di Halmahera. Setelah sampai di Jakarta, dan bertemu dengan mas Jahidin. Saya tidak jadi di tugaskan ke Halmahera. Namun di ganti ke Merapi Yogyakarta. Januari lalu saya juga pernah ke Yogyakarta. Tapi waktu itu dalam rangka jalan-jalan.
Keberadaan saya di Merapi bulan Mei hingga Juli ini memang agak beda. Saya diminta untuk menggantikan mas Aryo sebagai Penanggung Jawab Program Kampung Qur'an Merapi. Karena tugas yang demikian. Saya juga bisa menerima. Singkat cerita dari Jakarta kami langsung terbang ke Yogyakarta.
Maka selama satu bulan ini, saya menikmati Ramadhan 1437 H di Yogyakarta. Bertemu dengan masyarakat Jawa yang masih kental kejawennya. Serta tinggal di udara yang dingin, membuat saya terasing sendiri. Serasa berada di dunia yang penuh dengan cerita antah berantah. Bayangkan saja secara bahasa, saya juga tidak bisa berbahasa Jawa halus. Maka terpaksa, ketika bertemu dengan embah-embah saya otomatis tidak bisa berkomunikasi banyak. Saya cuman bisa mengucapkan "enggih, sampun, maturnuhun, dll " yang bisa saya ucapkan.
Seringkali warga bertanya, apakah saya betah tinggal disini..? Saya jawab Insya Allah betah. Betahnya tentu bukan semata-mata karena ramahnya warga. Namun disisi lain adalah karena adanya satu takdir yang mempertemukan saya dengan seseorang yang pernah saya ajak menikah.
Kami bertemu kurang lebih dua kali selama bulan Ramadhan ini. Maklum jarak antara tempat tugas saya dengan tempat kuliahnya cukup jauh. Sehingga kami harus bersepakat terlebih dulu untuk meluangkan waktu dan bertemu beberapa saat.
Saya menikmati proses ini, salah satu proses yang menjadikan saya tidak hanya lebih dekat kepadanya, Namun juga mendekatkan saya kepada Allah swt. yang Maha Pemberi rasa cinta dalam diri seseorang. Dan hari ini ketika saya sudah balik kembali ke Lombok, saya berharap bisa bertemu kembali dengannya dalam beberapa waktu kedepan.
Atau bahkan juga, bisa membicarakan satu masa depan yang lebih serius tentang rencana untuk membangun rumah tangga dengannya. Hidup itu penuh dengan misteri, seringkali saya mengatakan hal seperti itu kepadanya. Tersebab kita tidak pernah tahu, takdir akan membawa kita pada posisi dan proses yang seperti apa. Semoga ada takdir dariNya yang menjodohkan kami. Kalaupun tidak, semoga kami mendapatkan jodoh yang terbaik untuk dirikami masing-masing.
Bandara Ngurah Rai, Bali
10.29 Wita
05/07/2016
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih