LEGASI KESULTANAN BIMA*
“Kesultanan Bima termasuk cermat dalam merekam setiap
kejadian penting melalui catatan-catatan”
![]() |
Istana Kesultanan Bima sumber: www.lifestyle.okezone.com |
Berdirinya
Kesultanan Bima menandakan antara lain perkembangan peradaban Melayu di
Kepulauan Nusa Tenggara. Filolog Henri Chambert Loir dalam bukunya, Kerajaan
Bima dalam Sastra dan Sejarah, menjelaskan peranan bahasa Melayu di Bima. Sebenarnya,
masyarakat setempat telah memiliki bahasa Bima yang dipakai dalam keseharian.
Namun, bahasa Bima dipakai sebagai bahasa tulis khususnya dalam lingkungan
istana lokal. Chambert-Loir menegaskan, tiga jenis aksara Asli Bima memang
pernah dikemukakan para peneliti asing. Namun lanjut dia, sampai sekarang belum
ada satu pun naskah yang membutkikan bahwa aksara asli Bima pernah dipakai.
Sebelum kedatangan
Islam, cukup banyak bahasa digunakan dalam tradisi menulis di Bima, Misalnya
dua prasasti yang ditemukan di sebelah barat Teluk Bima. Salah satunya diduga
memakai bahasa Sansekerta, sedangkan yang lainnya berbahasa Jawa Kuno. Adapun bahasa
Makassar dan Arab kadangkala juga digunakan. Namun, keadaan berubah setelah
kalangan Istana menerima Islam. Sejak abad ke-17, mayoritas naskah kerajaan
Bima ditulis dalam bahasa Melayu.
Dalam sejarah
Nusantara, penggunaan bahasa Melayu memang dapat di identikkan dengan
persebaran Islam. Sultan Bima yang kedua Abdul Khair Sirajuddin, misalnya
memandang bahasa Melayu Istimewa. Lebih lanjut, penerapan aksara Arab (Jawi)
juga dikatakannya “diridhai Allah ta’ala” demikianlah tingginya peghormatan
bangsawan lokal terhadap kebudayaan Melayu yang bersumber jauh dari sana, di
daerah Riau dan sekitarnya.
Kesultanan Bima
termasuk cermat dalam merekam setiap kejadian penting melalui catatan-catatan
buku (bo) resmi. Naskah-naskah kerajaan
tersebut yang sampai pada generasi sekrang memakai bahasa Melayu yang banyak
diselipkan ungkapan-ungkapan dari bahasa Bima. Chambert-Loir mengungkapkan,
dokumen Kesultanan Bima dapat dipilih menjadi tiga golongan. Pertama, naskah
tentang mitos asal mula raja-raja Bima. Di tengah masyarakat setempat, teks mitos
berkembang dengan pelbagai versi.
Kedua, seluruh bo
yang berisi catatan resmi dari pihak
Kesultanan Bima. Penulisan teks ini berlangsung baik di Istana maupun
rumah-rumah beberapa pembesar kesultanan. Sayangnya, mayoritas bo ini
musnah akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di Bima tahun 1918. Para filolog[1]
mesti bekerja keras untuk mengumpulkan, menyunting, dan mempelajari segenap bo
yang tersisa.
Ketiga, dokumen
yang mengandung teks yang kemudian diterbitkan
dalam seri berjudul Sya’ir Kerajaan Bima. Ada beberapa peristiwa
yang di narasikan melalui teks dari tahun 1930 tersebut. Khazanah literatur
yang demikian membuktikan kiprah Kesultanan Bima dalam perkembangan kebudayaan
Melayu Indonesia. Chambert-Loir mengaku terkejut begitu mengetahui bahwa
naskah-naskah berbahasa Melayu dalam
jumlah yang cukup banyak ternyata tersimpan di Bima.
Menurut dia, bo
Bima dapat dianggap istimewa karena merekam beragam peristiwa secara cukup komprehensif, mulai dari
administrasi kerajaan, struktur masyarakat, hukum, hingga persebaran agama
Islam. Ada tradisi tulisan yang berkembang baik di lingkungan Istana Bima.
Chambert-Loir mengutip penggalan dari Bo Sangaji Kai tahun 1781 tentang
keunggulan budaya ini; “Seperkara lagi jangan lupa dan lalai, jikalau sudah
berkata-kata atau berbicara, taruh di dalam surat harinya dan bulannya dan
tahunnya bagi segala perkataan dan pekerjaan pada satu-satu ketika, supaya kita
ketahui dan ingat akan mematuhi jawabannya. ”
*Sumber:
Koran Republika edisi Ahad, 14/03/2018, hlm 16
[1] Filologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber
sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, dan
linguistik. Hal ini lebih
sering didefinisikan sebagai studi tentang teks-teks sastra dan catatan
tertulis, penetapan dari keotentikannya dan keaslian dari pembentukannya dan
penentuan maknanya. Filologi juga merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno. https://id.wikipedia.org/wiki/Filologi
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih