Tugas Akhir Study


Seorang teman kantor bercerita tentang pengalamannya kerja di salah satu bank swasta. Ia ceritakan tekanan-tekanan yang dialaminya sebagai pegawai marketing. Kerja di bank seperti tidak punya pri kamunisaan, setiap hari penuh dengan omelan, ungkapnya.

Satu teman saya lagi yang kerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, bercerita via telepon bahwa setelah menikah ia tidak ingin melanjutkan kerjanya di perusahaan. Alasannya adalah karena tidak ada waktu untuk keluarga ketika bekerja di perusahaan. Ia pengen membuka bisnis, dan menjalani lebih banyak hari hari bersama keluarga. Alasan yang sangat logis, pesan saya kepadanya.

Sementara itu, setelah dua tahun masa pernikahannya, adik saya perlahan tapi pasti mulai membangun bisnis-bisnisnya. Setelah bisnis jual beli tembakau, ia berlanjut ke bisnis ayam petelur. Ia bercerita pekan lalu ketika kami saling telepon. Selain dapat waktu lebih banyak dengan keluarga istri dan ibu, ia juga bisa memiliki kebebasan mengembangkan bisnis, kebebasan dalam melakukan aktifitas sosial dengan tetangga.

Saya sendiri, masih harus bergelut dengan dunia tulis menulis. Setelah hampir sebulan lebih tidak menulis di blog ini. Saya putuskan untuk segera mengisinya kembali. Alasannya supaya tidak ada bulan yang kosong dengan tulisan. Minimal melatih jari jemari saya untuk lebih lancar menari di atas keyboard komputer. Selain itu melatih otak saya untuk berfikir kreatif.

Sebulan belakangan ini memang saya disibukkan betul dengant tesis saya. Dan buah dari fokus tersebut adalah di acc nya tesis saya untuk di uji. Pekan lalu sekitar tanggal 22 Maret 2018, Profn s. mir selaku pembimbing tesis saya  berkenan menyetujui tesis saya. Siap untuk di uji Insya Allah. Namun.., ternyata saya belum bisa daftar ujian tesis, karena satu mata kuliah dari Prof. Yudian Wahyudi belum keluar nilainya. Ini memang jadi penghambat tersendiri untuk menyelesaikan target kuliah S2 kurang dari dua tahun. Namun di satu sisi saya berharap bahwa, saya bisa mendaftar pekan ini. Dan kesempatan juga bagi saya untuk memperbaiki alur penulisan dan pengetikan tesis ini. Masih harus nambah beberapa referensi ternyata.

Melihat pengalaman hidup teman-teman saya diatas, saya berkesimpulan bahwa kehidupan yang saya jalani ternyata sangat beruntung, bahwa saya tidak tertekan, tidak diatur waktu, tidak harus datang pagi pulang malam. Sebab tugas saya adalah membuat dan membuka alur pikiran. Memperbaiki mindset manusia-manusia Indonesia.

Saya juga berfikir, betapa beruntungnya hidup saya, bahwa Allah menitipkan saya pada lembaga yang bergerak dalam bidang dakwah Qur’an, bertemu dengan orang-orang soleh, serta menjadi bagian terpenting dalam rangka memperbaiki peradaban umat Islam dimasa depan. Kadang saya suka berfikir juga, karena tidak ada tekanan, maka saya tidak menjadi berkembang.

Barangkali saya yang buta, saya memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan potensi diri, hanya saja saya kurang memaksimalkan potensi tersebut. Passion saya mungkin memang di bagian pendidikan. Dan saya bisa mengembangkan potensi itu disini. Saya harus bersabar dengan nilai nilai idealitas yang lain. Sebab semuanya berproses untuk mencapai kesuksesan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia