RAMADHAN CERIA DI TANJUNG SALEH*
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6wZioCqZ3P06LQcfzl9jp9cW93t4iGGdJkZGJ9AcrWMHOHo9y3dY-Pl9JeGeZsQCkO1-s7Z4iolRjnx0j7VAKSXOVUr50cIV3Flq-E8yJxD4i00TAyXNNQogMOwHJ5vvH450u701AvD4/s320/C360_2015-06-21-10-31-12-319.jpg)
Kami
dari tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) angkatan ke-7 yang ditempatkan di
Kabupaten Kubu Raya, membuat konsep ramadhan ceria bagi anak-anak desa terpencil, agar mereka merasakan betapa
menyenangkannya menjalankan ibadah puasa. Satu hari sebelum bulan ramadhan
resmi di umumkan menteri agama RI, di desa ini kami mengadakan pawai sambut
ramadhan, dengan berjalan keliling kampung membawa arak- arakan tulisan
berbunyi ajakan menjalankan puasa yang diiringi dengan tabuhan lagu-lagu
sholawat melalui musik Rebana. Pawai yang diikuti puluhan anak-anak ini menjadi
perhatian warga desa, ramai-ramai mereka keluar rumah melihat pawai sederhana
ini. Rute pawainya adalah jalan desa, yang dimuali dari Masjid Jamiatussolihin
hingga rumah kepala desa.
Pada
hari ketiga puasa kami juga mengadakan pesantren kilat, bertempat di masjid
desa, dan di ikuti oleh 27 anak-anak. Kami berusaha menghadirkan suasana puasa
yang menyenangkan. Dengan membuat lomba-lomba, seperti lomba azan, lomba tahfiz
cilik, lomba PILDACIL (Pilihan Dai Cilik), serta lomba peragaan sholat. Anak-anak sangat antusias mengikuti pesantren kilat. Dan
pada hari keempat puasa pengumunan juara lomba serta pembagian hadiah lomba
kami lakukan, tepuk tangan dan senyum manis mereka menjadi bunga penyejuk hati kami, ketika kami
melihat rasa senang yang hadir dikala hadiah lomba mereka juarai. Harapan kami
mereka bisa berkembang dan berkarakter pemberenai dengan lomba lomba yang kami
adakan.
Selain
lomba untuk anak-anak, kami juga mengadakan pembuatan papan afirmasi positif
untuk warga desa Tanjung Saleh. Sebanyak 20 papan afirmasi kami buat dengan
biaya yang di dapat dari para donator. Papan afirmasi ini bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada warga desa untuk bangkit dari keterpurukan. Contoh
kalimat yang kami tulis adalah ‘belajar
agar pintar’. Papan afirmasi tersebut dipasang pada jembatan – jembatan
penghubung yang ada disepanjang jalan sungai. Dengan begitu masyarakat akan
lebih mudah untuk melihat dan membacanya. Harapan yang kami ingin capai adalah dengan mereka membaca
kata demi kata pada papan afirmasi tersebut ada perubahan mental (pola pikir)
masyarakat.
Sebagaimana seruan Presiden Joko Widodo yaitu revolusi mental. Sehingga dengan
demikian masyarakat akan bisa bangkit dari keterpurukan kondisi yang selama ini
dialami. Berbagi keceriaan di bulan Ramadhan adalah tidak hanya mengenai kita
berpuasa untuk menahan haus dan lapar, tapi juga pada bulan inilah saatnya
untuk berbagi semangat, berbagi manfaat, dan berbagi motivasi, agar kita semua
menjadi manusia yang soleh secara pribadi juga soleh secara kolektif.
*Tulisan ini pernah dimuat pada koran Suara Pemred KalBar
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih