Ketika Aku Menemukanmu
Sudah lama rasa ini terpendam dalam, sepenuh hati berharap engkau adalah pencarian terakhirku. Hingga berani ungkaplan rasa itu, namun tak hanya rasa melainkan juga komitmen. Apakah ini adalah cinta..? Bisa jadi Tuhan sedang memberikan "belas kasihNya" kepada hamba nan serba lemah ini. Di hadapan Tuhan kita hanya manusia biasa, rasa dan cinta ini adalah anugrah terindah yang kini muncul dalam relung hati paling dalam untukmu.
Tak ada lagi kejaiman tentang diri yang memiliki rasa cinta pada sesama. Kau adalah pilihan atas rasa cinta itu. Meski banyak yang telah hadir, namun tak akan sama rasa dan komitmen ini yang berlandaskan Tauhid. Bagiku yang kini terus memupuk rasa cinta, kau telah menjadi semangat baru dalam roda kehidupanku. Semua tentu tetap kembali pada ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Diatas segala harapan yang tercurah padaNya, kau telah memberi warna menarik melebihi pelangi dalam hari hari yang terus berlalu.
Apa ini terlalu berlebihan..? Tentu saja tidak.., bahkan masih jauh dari kata "seharusnya" sebab awal langkah yang kita tuju sedang berusaha kita bangun. Ketika nanti (Insya Allah) semua sudah menjadi bagian terpenting dalam catatan sejarah hidup "kita" maka saat itulah semua kata kata "lebay" diatas menjadi terbukti atas kesungguhan hati.
Aku yang ingin selalu menyandarkan hati pada sang Ilahi, memohon kepadaNya agar apa yang telah terucap menjadi kenyataan dikemudian hari. Bagiku dan bagimu dalam satu ikatan "cinta dan kesetian " seumur hidup.
Seperti halnya Baginda Nabi saw yang senantiasa setia dalam bingkai cinta bersama Siti Khadija RA, begitulah kita berharap padaNya agar kelak takdir baik menjadi sempurna dalam ikatan (akad ijab qabul). Allahumma anta Robbi Laa Ilaa Haa Illa Antaa... Aamiin Allohumma Amiin
Tak ada lagi kejaiman tentang diri yang memiliki rasa cinta pada sesama. Kau adalah pilihan atas rasa cinta itu. Meski banyak yang telah hadir, namun tak akan sama rasa dan komitmen ini yang berlandaskan Tauhid. Bagiku yang kini terus memupuk rasa cinta, kau telah menjadi semangat baru dalam roda kehidupanku. Semua tentu tetap kembali pada ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Diatas segala harapan yang tercurah padaNya, kau telah memberi warna menarik melebihi pelangi dalam hari hari yang terus berlalu.
Apa ini terlalu berlebihan..? Tentu saja tidak.., bahkan masih jauh dari kata "seharusnya" sebab awal langkah yang kita tuju sedang berusaha kita bangun. Ketika nanti (Insya Allah) semua sudah menjadi bagian terpenting dalam catatan sejarah hidup "kita" maka saat itulah semua kata kata "lebay" diatas menjadi terbukti atas kesungguhan hati.
Aku yang ingin selalu menyandarkan hati pada sang Ilahi, memohon kepadaNya agar apa yang telah terucap menjadi kenyataan dikemudian hari. Bagiku dan bagimu dalam satu ikatan "cinta dan kesetian " seumur hidup.
Seperti halnya Baginda Nabi saw yang senantiasa setia dalam bingkai cinta bersama Siti Khadija RA, begitulah kita berharap padaNya agar kelak takdir baik menjadi sempurna dalam ikatan (akad ijab qabul). Allahumma anta Robbi Laa Ilaa Haa Illa Antaa... Aamiin Allohumma Amiin
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih