GURU DAN SISWA, SUATU KERJASAMA

Membangun kerjasama yang baik tentu menjadi impian setiap orang. Biasanya kerjasama yang baik dilakukan berdasarkan atas suatu kepentingan tertentu. Kepentingan ini biasanya bisa bernialai bisnis atau juga bisa bernialai sosial. Kerjasama juga biasanya dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang memiliki rentan usia dewasa, dalam hukum dikenal istilah "telah cakap hukum" yaitu maksudnya pihak-pihak yang melakukan kegiatan (kontrak) kerjasama yang baik adalah mereka yang telah diberi hak dan wewenang secara hukum dengan usia diatas 17 Th.
Namun bagaimana jika kerjasama yang baik itu dilakukan oleh siswa sekolah dasar (SD) dan para gurunya. Tentu tidak bisa dilakukan secara formal, seperti gambaran kerjasama diatas. Kerjasama yang baik antara guru SD dan siswa menjadi tolak ukur sejauh mana siswa dijadikan bagian dari proses belajar mengajar yang baik. Artinya siswa tidak lagi dianggap sebagai obyek dari proses pembelajaran, tapi ia merupakan subyek dari proses pembelajaran yang dapat mengantarkan kedua belah pihak (baik guru dan siswa) sama-sama mendapatkan kemajuan dalam menuntut ilmu, kemajuan dalam proses pembelajaran, dan kemajuan dalam penerapan ilmu pengetahuan.
Inilah yang kita sebut sebagai proses pembelajaran siswa aktif, dalam bahasa yang lain ada suatu strategi pemebelajaran, dimana siswa dapat dijadikan bagian dari kerjasama yang baik untuk kemajuan kedua belah pihak. Strategi itu saya dapatkan ketika belajar di SGI. PAIKEM ya... itulah nama strategi pembelajarannya..kepanjangan dari PAIKEM adalah Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Tapi disini saya belum akan menjelaskan semua hal tentang PAIKEM, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaima seorang guru mampu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif lagi, karena ketika siswa pasif dalam proses pembelajaran, maka pada saat itu siswa masih menjadi obyek pembelajaran.
Pilihan yang terbaik adalah mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, dengan memberikan kesan yang menyenangkan dan mengembirakan bagi mereka maupun bagi kita selaku guru. Dan saat hal tersebut terjadi kita telah merubah paradigma tentang siswa yang hanya dijadikan obyek menjadi siswa dijadikan subyek pembelajaran. Oleh karena itu diantara kita (guru dan siswa) harus sama kedudukannya, yaitu sama-sama sebagai manusia yang membutuhkan kemajuan dalam ilmu dan dalam peningkatan kualitas kehidupannya baik secara kapasitas intlektual maupun kapasitas religiusnya.Ketika keduanya kemudian sama sama bergandengan tangan dalam satu kerjasama yang baik, maka kualitas pendidikan Insya Allah akan lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

TEORI IJTIHAD IMAM SYAFI’I

Jalan Kerja