Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Siapkan Mental Baja Saat Membuka Busnis Baru

Gambar
Dunia usaha sedang terpuruk, benarkah demikian..? sepertinya memang begitu. Covid 19 telah membuat perekonomian benar-benar tertunduk lesu. Terutama sector pariwisata, bisnis jasa transportasi udara, dan beberapa sector lain yang sudah kelihatan dari awal kemunculan virus ini. Seorang sahabat saya terpaksa harus di rumahkan dari pekerjaannya di sebuah hotel terkenal yang ada di Gili Terawangan. Setelah mendapatkan keringan pembayaran cicilan rumah, bulan depan ia sudah harus mulai mencicil lagi, namun apa boleh buat.., ia ternyata belum memiliki pekerjaan.  Ditambah kondisi istri yang lagi hamil anak kedua, membuatnya merasa pusing terus menerus. Ia berencana pergi ke Jambi bekerja sebagai buruh sawit disana, namun istrinya belum berkenan memberikan izin, begitupun dengan mertua dan kakaknya. Covid 19 telah membuat sebagian besar diantara kita memiliki kesulitan ekonomi. Banyak diantara kita terpaksa menjual harta benda yang tersedia demi mencukupi kebutuhan keluarga. Paman saya ti...

PAMER

Gambar
  Saya melihat postingan seorang sahabat yang begitu menggelora. Ia sedang berpose diatas lahan yang hendak dibelinya untuk membangun perumahan. Namun dalaam catatan saya banyak sekali fose yang sama tidak terbukti kebenerannya, validitas dan reliabilitasnya gak ketemu. Mungkin ini yang disebut "pamer" mencari sensai dan menutupi segala kelemahan yang terjadi dalam dirinya dengan mengedepankan sesuatu yang belum pasti. Spekulasi lebih tepatnya dalam konotasi yang lebih positif, siap yang tahu bahwa dibalik apa yang dipamerkan tersimpan sejuta catatan negatif yang masoh terus dijaga kerahasiaan. Kan memmbongkar rahasia orang yang bersifat aib itu tidak boleh. Ada lagi seorang sahabat yang suka memposting poto kantornya di media sosial. Lebih kepada ingin mengesankan diri sebagai orang yang sudah sukses dan telah meninggalkan masa lalu yang kelam. Sekali lagi kita tidak pernah tahu apa yang sungguh terjadi dibalik layar, bagaimana polemik selalu nyata dibalik layar daripada fos...

Bersyukurlah

Gambar
 Hidup memang berat jika dipikirkan berat. Hidup juga akaan terasa sia sia jika kita memikirkan masalah demi masalah yang ada. Karena setiap masalah hadir untuk diselesaikan bukan untuk di ratapi terus menerus. Kita memang memikirkan banyak harapan dalam hidup ini. Harapan untuk selalu lebih baik dan tumbuh menjadi maju. Namun adakalanya kita mempunyai waktu untuk terlihat stagnan bahkan berhenti sejenak atau tercebung kedalam sumur. Begitulah hidup.., tak akan selalu ada rasa puas dalam diri jika kita terus berpikir yang kurang. Kurang ini.., kurang itu..dan kurang segalanya. Nikmati dan syukuri saja hidup ini.., adalanya memang begitulah yang terjadi dalam dirikita sehingga kita menjadikan hidup ini hanya sebagai jalan untuk mendapatkan ridho Tuhan menuji akhirat. Setahun dua tahun atau bahkan beberapa tahun yang lalu hidup kita akan selalu sama jika dijalani tanpa syukur. Disaat kita berpikir kemajuan apa yang akan dan sudah kita raih.., maka sudah banyak kemajuan yang kita raih...

Ku Kenang

Ku kenang masa ini sebagai cambuk untuk menata masa depan... Pahit...memang..,serasa dunia seperti debu yang berterbanngan membuat mata serasa buta... Tak ada rasa syukur..., yang ada hanya umpatan umpatan kecil dalam hati... Ku kenang masa ini sabagai hari hari nostalgia yang tak akan pernah ku ulang kembali.. Sakit..perih dan pedih...hanya diriku sendiri yang tahu dan rasakan... Sebab banyak para munafik yang selalu memiliki bibis manis bak seriosa bersuara nyaring... Kukenang...masa ini sebagai tanda kedewasaanku... Bahwa Tuhan mengjarkanmu tak gampang percaya pada orang yang bermuka masam dan pura pura beribadah... Ku kenang masa ini...sebagai pemantik hati yang sedang pilu.., bahwa sabar adalah jalan yanng harus ku lalui bukan sekedar ucapan belaka.. Oh...Tuhan rasanya ingin sekali bibir ini bercerita pada ayahanda.. Namun apa daya..., Kau juga membuat ayahanda tak berdaya... Oh...Tuhan..., rasanya ingin sekali diri ini bercerita.., namun sekali lagi apa daya.., kau juga membuat i...