ketidakNORMALan

Keadaan kita makin hari makin berubah. Ada 
kemajuan atau kemunduran dari standar yang kita buat spontanitas. Dan memilih melihat kebelakang atau kedepannya. Bayangan masa lalu sebagai satu standar akan terasa memajukan hari ini. Sementara bayangan masa depan sebagai sebuah impian menjadi target baru dalam kehidupan. Seperti nasehat Dr. Rizal Ramli banyak baca dan kerjakan sesuatu dengan passion, all out, beyond the call of duty, dengarkan musik bagus setiap hari. Semua itu adalah bagian dari nasehat ke normalan hidup, lebih dari itu tentu saja semua akan sesuai dengan perencanaan.

Tapi ada yang kita tidak sadari, kenyataannya kita hidup dalam suasana ketidaknormalan. Artinya seringkali yang kita lakukan tidak memiliki kesesuaian dengan latar belakang dan keadaan diri kita yang sesungguhnya. Contohnya jika Anda  lahir di Eropa apakah mungkin Anda akan menjadi seorang yang berkulit sawo matang atau berambut hitam. Sebab Anda lahir di Nusantara maka anda berkulit sawo matang. Ketidaknormalan ini selalu ada dalam diri kita. Sebab memang manusia ada tidak memiliki satu kenormalan individu. Ia ada sebab diadakan oleh Tuhan. Dan kita tidak pernah merencanakan diri kita ada.

Namun demikian  ketidaknormalan akan membawa suatu pelajaran tersendiri. Sebab normal artinya apa yang anda pikirkan itulah yang anda kerjakan dan mendapatkan apa yang anda harapkan sesuai waktu dan design yang dibuat. Dalam urusan yang sangat ringan sekalipun belum tentu kenormalan itu terjadi. Umumnya hanya sedikit. Maka seringkali para peneliti mengatakan melakukan "penemuan" bukan penciptaan. Sebab kita hidup dalam dunia yang sudah ada, dan sudah memiliki disegn dari yang tak dapat kita lihat. Karena itulah yang mungkin bisa kita lakukan adalah menemukan antisipasi antisipasi atas ketidaknormalan itu. Dan jangan kita lawan ketidaknormalan tersebut sebab akan membuat kita otomatis terjungkal.

Ketidaknormalan adalah sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi. Dalam bahasa bisnis di sebut dengan risiko. Sementara dalam bahasa hukum disebut dengan konflik, dalam bahasa  agama disebut sebagai takdir.

Maka dari itu, seringkali kita merencanakan, menargetkan, membidik, dan mengharapakan sesuatu terjadi pada momen momen tertentu tapi tak pernah persis sesuai. Lalu apa yang kita harus lakukan. Yang terbaik adalah tetap merencanakannya dan tidak terlalu memikirkannya, walaupun kita membuat metode mendapatkannya sebaik mungkin. 

Lebih dari itu..., Kita mengetahui bahwa banyak hal dalam hidup yang kita jalani berada di luar kontrol diri sebagai makhluk CiptaanNya. Proses pertumbuhan kita, sistem pencernaan kita, sistem pernafasan kita, kemampuan berfikir kita semua adalah proses proses yang berada di luar jangkauan kita melakukan kontrol atas fungsi dan tugasnya.

Sementara kesadaran yang Tuhan titipkan pun selalu saja ada momen blank estimate terjadi. Blank estimate adalah momentum yang tercipta sendiri. Di luar kendali sebagai manusia, dan selalu terjadi diluar kesadaran.

Seperti nasehat UYM "dream, pray, action". Maka lawan dan hadapi ketidaknormalan itu. Jikapun itu terjadi biarkan saja, nikmati dan lekukan perbaikan demi perbaikan, training diri untuk terus menerus tumbuh berkembang lebih baik lagi. Tidak perlu khawatir dengan ketidaknormalan itu, dengan rasa hati yang kadang suka bertentangan dengan kemampuan diri dan keadaan sosial. 

Terima sudah takdir yang ada.., satu ketidaknormalan tidak akan menghilangkan apapun dari garis hidup yang sudah ditentukanNya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia