Apa Yang Bisa Kulihat
Aku seolah tak bisa melihat realita. Mataku masih saja memandang masa lallu, dan tak melihat apa yang sedang terjadi dengan diriku kini. Entah kenapa..? Tapi jujur aku berharap situasi seperti ini tidak akan berlangsung lama. Namun setahun belakangan ini, menjadi amat sulit bagiku,selalu saja bingung dengan situasi yang terjadi. Rasa rasanya semua belum sebaik yang dulu.
Pulang kampung bukanlah pilihan yang mudah, tapi harus ku lakukan sejak dua tahun lalu. Tujuannya mengobati rindu bertemu keluarga, setelah sampai disini, kini aku berpikir kenapa tidak kuteruskan saja keberadaanku di luar sana, mungkin aku bisa lebih bermanfaat dan mengembangkan diri. Tapi apa yang bisa kucari dan kutemukan di luar. Disini juga aku masih bertanya dengan kalimat yang sama.
Mungkin saja..., kebingungan ini akan ada jawabannya, namun entah kapan. Keberadaan ku di perusahaan swasta juga tidak terlalu membuatku menemukan kepuasan batin, aku masih bertanya tentang apa yang bisa aku cari. Apa hidupku semakin baik atau justru semakin mundur. Aku jelas tak bisa melihat.., menemukan kebahagiaan memang teramat sulit jika mata kita sudah tak menjadi peka kembali, hati tak tersentuh lagi dengan penderitaan orang lain, dan kita semakin jauh dari Tuhan.
Apa yang menjadi sarana perjuanganku..? Berkeluarga adalah pilihan setiap dari kita. Dan kini seorang istri telah setia menjadi pendamping. Impian tentang keluarga masa depan masih berusaha aku wujudkan, lika liku perjalanan rumah tangga belum terlalu bijak untuk aku tuliskan, yang jelas aku menikmati peranku sebagai suami. Kelak mungkin saja akan menjadi orang tua bagi anak anakku. Masa bulan madu kami sudsh lebih dari enam bulan berjalan..Alhamdulillah, banyak kerabat, sahabat, keluarga dan semua rekan menanyakan prihal kehamilan istri. Jujur saja aku jawab sampai saat ini belim, semoga allah segera takdirkan Istri hamil kembar sekaligus, hal ini yang menjadi doaku.
Kita mungkin tidak tahu hikmah apa dibalik keadaan seperti ini, yang jelas kita dituntut untuk melihat segala sesuatu dengan baik dan mengambil sisi positif. Walaupun kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah kita hasilkan dalam hidup. Bertahun tahun kita hidup tak jua menemukan sesuatu yang melegakan hati, kerja kita demi uang dan tak lebih dari itu sehingga hati kita kering dari rasa bahagia.
Tak pandai kita mensyukuri hidup ini, sehingga hal ini menjadi bomerang dalam dirikita dan menjadikan kita kufur nikmat. Lalu kini saya bertanya.., apa yang bisa kulihat..??? Entahlah.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih