BELAJAR AGAR LEBIH BAIK

Oleh
Ahmad Rizal Khadapi

JIWA PEMBELAJAR
Menurut Natsir, suatu bangsa tidak akan maju, sebelum adanya guru yang mau berkorban untuk kemajuan bangsa. Pernyataan ini diajukan, karena pada saat itu minat kalangan akademik untuk menjadi guru sudah mulai menurun. Minat lulusan terbaik dari sekolah menengah untuk menjadi guru sampai sekarang masih tampak dikarenakan perhatian terhadap lembaga pendidikan guru memang belum memadai.

Kini perhatian terhadap profesi keguruan dari pemerintah sangat tinggi. Tetapi kenyataan menyatakan berbeda, guru sebagai pendidik yang selalu dituntut untuk terus belajar secara baik, ternyata masih belum mampu melakukannya. Kenapa guru harus terus belajar padahal tugasnya adalah mengajar..? justru karena tugasnya sebagai pengajar maka dia tidak boleh berhenti belajar.

Saat ini konsep guru tidak hanya dituntut sebagai pengajar di kelas saja, tapi juga pendidik di sekolah dan lingkungannya. Oleh sebab itu tugas mendidik ini mewajibkan setiap guru untuk terus belajar dan belajar. Sebab ilmu pengetahun terus berkembang, zaman silih berganti, dan peradaban manusia telah memasuki masa teknologi dan informasi. Dengan demikian tidak ada alasan bagi seorang pendidik untuk tidak belajar, serta terus mengupgrade ilmu pengetahuannya. 

BELAJAR ADALAH KEWAJIBAN   

       Makna Belajar
Didalam referensi referensi baku seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008) belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan, kepandaian, atau keterempilan belajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan kepada seseorang supaya diketahui atau dituru.

Menurut Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (2004:126), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Dr. E Kosasih (2015:1) Istilah belajar memiliki konsep dasar yang sama, yakni kegiatan yang mengubah keadaan seseorang menjadi lebih baik; pintar, menjadi orang besar, dan kondisi kondisi positif lainnya.

Muhammad Surya (1997) sendiri mengartikan belajar sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman dindividu itu sendiri dalam berintraksi dengan lingkungan.
Dari paparan para ahli diatas dapat dilihat beberapa unsur mengenai belajar, antara lain:
          Belajar merupakan proses 
        Belajar bukan hanya merupakan kegiatan transfer ilmu, dari guru kepada siswa atau dari doses kepada mahasiswa. Belajar itu adalah suatu proses memberikan hal lebih.Dalam kurikulum 2013 terdapat dua model proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran ini diterapkan pada pendidikan formal ataupun non formal di jenjang pendidikan yang diselenggarakan;
1.   Proses pembelajaran langsung adalah proses yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berfikir dan kterampilan prikomotrik siswa melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. 
2.   Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang tidak dirancang dalam kegiatan khusus dan diharapkan terjadinya perubahan pada siswa. Pembelajaran tidak langsung berkaitan dengan pengembangan nilai dan sikap.
         Belajar bertujuan untuk merubah individu menjadi lebih baik
         Sebagaimana dijelaskan dalam k-13, ranah-ranah perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar diistilahkan sebagi kompetensi generic, yakni ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Belajar merupakan hasil dari suatu pengalaman
         Karena belajar itu tidak hanya dilakukan dalam kelas kelas formal, tapi belajar adalah hidup itu sendiri. Sehingga kita dapat melihat banyak orang yang tidak pernah sekolah di SMK Teknik tapi bisa memperbaiki kulkas, tv, radio yang rusak. Hal ini terjadi karena pengalaman, yang kemudian melahirkan kebiasaan sehingga menjadi satu keahlian. Seperti halnya juga seorang penyanyi di kampong, walaupun tidak pernah kursus seni music, tapi ia bisa bernyanyi dengan suara merdu bahkan bisa menjadi bintang orkes kampung. Semua itu disebabkan pengalaman yang melahirkan kebiasaan dalam dirinya.
Prestasi Belajar
Perlu diketangahkan bahwa setiap bentuk belajar yang serius dan baik akan melahirkan suatu prestasi. Belajar memerlukan ketekunan sehingga perubahan yang lebih baik akan dapat dicapai. Dari perubahan yang lebih baik dan terbaik itu maka akan melahirkan suatu bentuk prestasi.
           Pada dasarnya prestasi belajar adalah hasil yang dicapai, sebagai hasil belajar berupa angka, huruf, maupun tindakan hasil belajar yang dicapai (Buchori, 1977:85).
Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan aspek yang ingin dicapai dalam belajar. Menurut Sardiman A.M. (2006:25), ada tiga jenis tujuan belajar, yaitu: untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
 Ciri Ciri Belajar Yang Baik
Belajar itu bisa dimanapun dan kapanpun. Setiap orang bisa belajar baik dengan cara langsung atau tidak langsung. Belajar itu sekali lagi adalah proses. Adakalanya seseorang faham terhadap suatu problem kemudian ia dapat menyelesaikannya setelah mendapat arahan dari temannya (maka ini juga disebut belajar). Adakalanya juga sesoerang harus melakukan banyak kajian penelitian untuk dapat memecahkan masalah, maka ini juga adalah bentuk belajar yang baik.
Suatu kegiatan disebut belajar sekurang kurangnya ditandai dengan dua ciri, yaitu:
a.       Adanya perubahan tingkah laku
b.      Melalui suatu pengalaman atau adanya interaksi dengan sumber belajar.
SO..BELAJARLAH...!!!
            Selama kita memiliki komitmen untuk terus belajar dan mengajar maka kita sebagai pendidik mesti memastikan kembali perubahan yang terjadi dalam dirikita. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kearah lebih baik. Karena belajar yang baik ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku. Jika selama ini kita hanya mengajar dengan metode ceramah ila yaumil kiyamah, maka ketika kita belajar untuk bisa mengajar  dengan metode yang berbeda dan lebih menyenangkan bagi guru dan siswa. Itulah sebuah tanda proses belajar kita sebagai guru modern telah baik.

            Juga pengalaman menjadikan kita harusnya mampu memperbaiki diri. Karena sebagai guru kita memiliki berbagai macam pengalaman dalam mendidik siswa. Sepatutunya dari pengalaman pengalaman itu kita resapi serta lakukan instrospeksi untuk menjadi labih baik lagi dalam mendidik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia