Merawat Impian
![]() |
Rapat Bersama Tim BTNSyariah |
maka seringkali ada pikiran ingin kembali kepada keadaan beberapa tahun lalu, ketika sektor keuangan pribadi terbangun dengan rapi, suasana batin dan sosial kemasyarakatan saya lebih maksimal saya perankan. tapi tentu saja hal ini bukanlah yang saya cari, saya mempunyai kehidupan dan masa depan. walaupun masa depan ini nampaknya belum terlalu jelas saya lihat, paling tidak saya sudah mulai mengawalinya dari tahun lalu. sebab tidak gampang membangun masa depan, hanya saja butuh sedikit kesabaran dan menikmati proses demi proses yang Tuhan telah berikan.
jika berbicara masa lalu yang saya anggap bagus, tentu saja itu menjadi pencapaian yang amat sangat berharga. ada berbagai macam kesuksesan yang telah saya raih di masa lalu, baik dari sektor keuangan, pendidikan, agama, sosial kemasyarakatan, dan tentu saja jaringan. namun saya menemukan kekurangan yaitu hilangnya potensi membangun keluarga, dan dekat dengan keluarga sendiri.
keberanian saya meninggalkan beberapa kesuksesan itu, telah membuat saya meraih kesuksesan dalam bidang keluarga, akhirnya kini hampir setiap bulan saya bisa bertemu dengan orang tua, membaktikan diri kepada mereka, menemukan kehangatan dengan adik dan kakak saya, dengan beberapa keponakan, paman, dan sepupu yang dulu jarang sekali bertemu. terlebih lagi tahun lalu saya mengakhiri masa lajang, menemukan tambatan hati terbaik.
kini ditengah tengah suasana keluarga, saya tentu saja memiliki visi misi masa depan. ada visi yang begitu jelas harus mampu saya raih, namun tidak ingin terlalu saya paksakan, sebab pemaksaan kehendak membuat pikiran akan terkuras dengan sangat cepat. kita bisa memulainya sekarang, dari sektor keuangan, keagamaan, pendidikan, sosial kemasyarakatan, dan jaringan. kelihaian melihat masa depan akan membuat kita terarah mencapai tujuan.
ibarat kata, sekaranglah saatnya kita memulai kehidupan baru itu. mungkin saja orang lain sudah meraihnya lebih dulu, dan kita baru memulai. namun tidak mengapa, sebab hal itu merupakan sebuah hukum alam, ada yang dengan cepat bisa meraih apa yang dicita citakan, dan ada juga yang harus menunggu bertahun tahun untuk mendapatkan apa yang sudah lama dicita-citakan.
kita tidak bisa membedakan dua presiden Amerika yang telah sama sama menjabat. sebab keduanya sudah sama sama menjadi presiden Amerika. Obama menjadi presiden saat usianya masih terbilang muda, sementara Joe Bidden harus menunggu lebih lama saat usianya sudah lebih tua dan setelah dia berhenti sebagai wakilnya Obama, bahkan dia harus rela melihat Donald Trump terlebih dahulu yang menjabat.
hal ini membuktikan, jika masa depan itu bisa kita raih. namun dalam proses dan perjalanannya ada waktu yang dipergilirkan kepada setiap manusia untuk meraihnya. tentu kita jelas dilarang untuk membandingkan diri dengan orang lain. sebab membandingkan diri dengan orang lain dari sisi pencapaian jelas adalah kesalahan berpikir yang mereduksi kecerdasan spiritual dan emosional kita. bagi mereka yang tidak bisa menerima, tenu saja hatinya akan berlarut larut dalam bayangan kesukesan orang lain, namun sebaliknya bagi mereka yang terus belajar dan mengejar apa yang dicita-citakan, fokus terhadap dirinya sendiri maka ia akan menemukan jalan untuk meraih harapannya tersebut.
kata kuncinya adalah tidak pernah menyesal, tidak pernah menyerah terhadap keadaan diri. sebab keadaan diri yang pahit hari ini adalah obat untuk meraih kesuksesan masa depan. hidup itu tidak berjalan flat (datar), kita punya kehidupan selalu akan dihadapkan dengan rintangan, permasalahan, keadaan keadaan yang tidak pernah kita duga, dan berbagai macam hal yang terus menerus membuat kita semakin dewasa dalam berpikir, lalu pada akhirnya kita akan mengatakan bahwa yang kita cari di dunia ternyata fatamorgana belaka, dan sesungguhnya kita cari adalah kesemestaan diri untuk mendapatkan akhir yang baik.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih