NOTE FROM GELORA Not NOTE FROM QATAR


Ada yang tahu Gelora..? hemmmm..? bukan Gelora Bung Karno ya ???,, apa lagi Blora di Jawa Tengah. Atau ada yang pernah membaca bukunya Muhammad Assad judulnya Note From Qatar..? sebuah buku inspirasi dan motivasi, buku catatan harian sederahana Assad semasa kuliah di Qatar yang  berisi tentang perjuangannya mewujudkan cita-cita masa depannya. Tapi untuk saat ini  saya ingin bicara tentang note from glora. Loh. kok not from glora..??
            Nah,, Note From Gelora adalah satu catatan pribadi saya ketika mengisi training minggu kemarin untuk teman-teman tutor di Gelora Education Center (GEC). Ceritanya begini. Saya tiba-tiba dihubungi oleh kang Soni Ariawan. Partner saya ketika di kampus dulu. Saat kang Soni jadi ketua BEM Unram saya yang jadi ketua DPM Unramnya tahun 2012 silam.
            Kang Soni sekarang sedang lanjut study di Adelide University Australia. Tanggal 25 maret lalu ia menghubungi saya via whatsapp. Singkat cerita ia meminta saya untuk mengisi training pada teman-teman tutor di GEC hari minnggu tanggal 27 maret. Sayapun menyanggupi. Hitung-hitung untuk mengaktifkan kembali sel trainer saya yang sudah padam sejak akhir desember lalu.
            So.. i am very happy.., sungguh menyenangkan sakali bertemu dengan para tutor GEC. Saya lebih kagum lagi pada pendirinya yaitu kang Soni. Kang Soni mampu menyatukan para pemuda lulusan S1 Bahasa Inggris dan S1 Matematika untuk menjadi relawan tutor di GEC dan mengembangkan potensi kecerdasan linguistic anak-anak desa Gelora kecamatan Sikur melalui Komunitas Gelora Education Center. GEC ini fokus pada belajar bahasa inggris dan matematika.
            Masih ingat dengan Dr. Howard Gardner..? dr. Howard Gardner adalah seorang yang mengemukakan teori tentang multiple intelligences. Nah berdasarkan teori tersebut, salah satu kecerdasan yang ada pada manusia itu adalah kecerdasan linguistic. Kecerdasan ini mesti terus dilatih sejak dini. Untuk mempertajam kecerdasan ini memang harus dilatih sejak dini.
            Kompetensi yang dikembangkan dari kecerdasan lingustik antara lain, kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, dan berdebat. Nah teman2 tutor di GEC sedang melakukan hal tersebut, mengembangkan kecerdasan anak dibidang linguistic  untuk anak-anak desa, sungguh luar biasa sekali..bukan..??  karena tidak semua anak muda mau jadi relawan turut membantu pemerintah mengembangkan pendidikan. Saya khawatir jangan-jangan pemkab juga tidak tahu bahwa di kabupaten Lombok Timur ada anak muda asli daerah melalui lembaga GEC bergerak secara sukarela mengentaskan problem pendidikan daerah.
            Kedatangan saya selain untuk training, tapi  juga  untuk sharing pendidikan dan game untuk anak-anak. Sharing pendidikan, satu tema yang kami bicarakan berkaitan dengan pengalaman saya ikut Sekolah Guru Indonesia (SGI). Saya pikir saya memang harus melakukan sharing ini, sebab kebaikan positive harus dibagi.
            Saya mengisi materi tentang pengembangan diri. Ada 9 tutor yang hadir, yang pertama saya lakukan mengajak mereka kenalan satu sama lain, kemudian mengelompokkan mereka, baru kemudian memberikan mereka materi tentang pengembangan diri. Bagi saya materi ini perlu untuk membuka wawasan serta impian yang masih tertuda untuk dilaksanakan, juga untuk saling menyemangati mereka. Dan yang paling seru ketika saya sudah selesai mengisi training yaitu sesi foto bersama dengan berbagai ekspresi.  
            Bagi anak muda daerah, yang tidak tahu mau ngapain.. ayo bangkit, bangun kampung sendiri, desa sendiri, daerah sendiri, dengan kegiatan-kegitan produktif kerelawanan. Ingat spirit agen of change. Kita tidak perlu menunggu jadi bupati, gubernur, apalagi presiden untuk melakukan perubahan. Tapi lakukanlan dari sekarang, lakukan apa yang bisa kita lakukan, dan jangan pikirkan apa yang tidak bisa kita lakukan.
            #####
             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia