5 TIPS MENDIDIK ANAK ALA Ust. YUSUF MANSYUR
Oleh
Ahmad Rizal Khadapi, SH, SGI
Alumni FH Unram & SGI DD VII
![]() |
foto ilustrasi (pak ngah khadapi dan habibi) |
Berbicara
tentang tips mendidik anak, sebenarnya saya kurang tepat menyampaikan tema ini.
Tapi beberapa hari ini, saya merasa ada keanehan dalam diri. Setelah kemarin
kakak perempuan saya minta dibelikan bukunya Ustadz Fauzil Adhim yang berjudul “positif
parenting”. Nah kali ini saya juga menemukan satu judul lagi yang berkiatan
dengan tugas orangtua. Yaitu “tips pendidikan anak ala Ustadz Yusuf Mansyur”. He
he he.. barangkali ini juga adalah salah satu tanda.. kalau suatu saat nanti
saya akan jadi orangtua yang hebat dalam mendidik anak..amiin.
Siapa
yang tak kenal ustadz Yusuf Mansyur..?
saya sangat senang mendengar ceramah-ceramah beliau. Seringkali saya
mendengarnya denga penuh penghayatan, hingga kadangkala tak sadar, setelah mendengar ceramahnya saya merasa
begitu termotivasi. Beberapa buku beliau sudah juga saya abaca, seperti buku “kun
fayakun, dll”.
Beliau
adalah sosok yang sangat luar biasa. Motivator yang handal, dan juga menjadi
dai yang sangat luar biasa. Nah,... hari ini saya kedatangan seorang teman lama
di kampus. Namanya Raden Setiawan, ia memberi saya sebuah majalah kecil. Judul majalahnya
wisata hati, saya buka satu demi satu halaman di majalah itu. Dan pada halaman
26 saya menemukan satu judul tulisan yang menarik bagi saya, “tips
pendidikan anak ala Ust. Yusuf Mansyur”.
Wah...
barangkali kita perlu mengetahui bagaimana sih tips pendidikan anak ala beliau.
Berikut rangkumannya :
a. Cara
Mengenalkan anak kepada Allah
Bukan dengan jalan
menyuruh-nyuruh (memaksa). Misalnya jika kita ingin anak kita sholat, kita
sediakan dulu perlengkapannya, seperti mukena. Enggak harus komplet, kasih
bagian kepalanya dulu, nanti si anak akan nanya mana roknya? Nah dengan si anak
bertanya, maka akan tumbuh sikap tanggung jawab dan sadar untuk sholat tanpa
disuruh-suruh. Selain itu, ajak anak ke pengajian. Jadi ditanamkan sejak dini,
agar nanti besarnya enggak susah.
b. Disiplin,
tapi enggak kaku
Memang anak perlu
dididik untuk disiplin, tapi bersikaplah fleksibel dalam menerapkan aturan. Misalnya,
ada jam-jam yang harus mereka taati seperti tidur, makan, dan main. Kalau tidak
disiplin, nanti anak jadi ngaco. Namun peraturan itu juga harus bijak. Kalau ada
sepupunya yang main di rumah, bolehlah enggak tidur siang, misalnya. Jadi fleksibel
saja.
c. Mengajar
konsep sedekah kepada anak
Kepada anak-anaknya
ust, Yusuf mansyur mengajarkan konsep sedekah dengan cara berbagi. Condoh, ada
4 anak dan masing-masing diberi makanan; ada yang dapat pisang, jeruk, apel,
dan roti. Bila mereka makan sendiri-sendiri, maka mereka hanya merasakan satu
jenis buah yang dipunyai saja. Tapi kalau jadi empat dan kemudian saling
berbagi, maka masing-masing bisa merasakan empat makanan yang berbeda. (good
idea, bisa menumbuhkan jiwa sosial si anak).
d. Pengawasan
dan doa
Untuk membekali diri
anak agar terhindar dari pengaruh lingkungan buruk sebeulnya standar saja,
yaitu pengawasan orangtua dan doa. Lakukan
persiapannya sejak anak masih di kandungan, dengan sering mengajaknya bicara. Seperti
kata beliau (Ust Yusuf Mansyur) “ saya suka nyiumin perut istri dan saya bilang
sama anak saya, kamu nanti kalau-keluar jangan nyusahin, ya. Pokoknya saya
ngomong apa sajalah soal kehidupan. Lalu, kita bacakan dia qur’an dan kita
banyak mendoakan supaya jadi anak yang baik. Karena doa itu memainkan peran
yang penting, nabi Ibrahim as saja masih berdoa supaya anaknya jadi anak yang
rajin sholat.”
e. Tiga
kunci agar anak selamat
a. Pertama,
orang tua harus memberikan rizki yang aman dan halal buat anaknya. Jika tidak
halal, maka di protex kayak
bagaiamanapun, anak bisa enggak selamat. Sebab, jika rizki yang diberikan sudah
halal, Insya Allah, Allah akan melibatkan diri-Nya untuk melindungi anak.
b. Kedua,
anak perlu uswatun hasanah, yaitu contoh dan teladan yang baik dari kedua
orangtuanya. Jika anak tidak punya contoh yang baik, missal, ayah-ibu sering
bertengkar, bagaimana mau memberitahu si anak? Seperti apapun orangtua
memberitahu anak, sampai budek pun si anak enggak mau dengarkan orangtua.
c. Ketiga,
doa. Libatkan selalu Allah dalam setiap tahapan mendidik anak. Kita sebagai
manusia janganlah sombong. Kala anak pamit keluar rumah, contohnya, kita
sebagai orangtua tidak bisa tahu dan
melihat apa yang anak lakukan di luar rumah. Tapi Allah Maha Melihat dan Tahu. Maka
itu, kita berdoa menitipkan anak kita pada Allah dengan memohonkan
keselamatannya. Jika kita berdoa, masa Allah tidak akan melindungi? Iya, kan!
Oke..!
ilmu, pemahaman, pengetahuan, serta semangat untuk mendidik anak harus kita miliki semua. Baik yang
sudah nikah atau yang belum nikah. Sayapun sedang mempersiapkan diri untuk hal
tersebut, setidak-tidaknya melalui ilmu terlebih dahulu. Karena pastinya dimasa
akan datang, Insya Allah saya juga akan jadi orangtua. Dan saya mau jadi
orangtua yang baik untuk anak saya..amiin.
########
Sumber
bacaan : majalah wisata hati edisi februari
2016
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih