AKU INGIN MENGANTARMU LEBIH JAUH
”tidak
ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan belajar
dari guru yang baik dan metode yang benar.”
“Guru
yang baik adalah guru yang bisa menginspirasi para muridnya, guru yang baik
adalah guru yang bisa mengajarkan muridnya dengan mudah, ceria dan senang”
(Prof. Y. Surya)
Biasanya aktifitas yang kami lakukan sama saja, tidak ada yang berubah. Hari-hai berjalan seperti biasanya. Mengawali langkah kaki dari tempat tinggal (asrama), berjalan sejauh 1 Km, hingga menembus batas keterbatasan, adalah hal yang selalu menjadi rutinitas. Semua berjalan tanpa kendala. Nyaris aktivitas tersebut membuat saya mengepalkan tangan untuk mengatakan, saya ingin sesuatu yang baru.
Ternyata selama ini saya tak pernah
menyadari, bahwa ada seseorang yang membutuhkan sesuatu yang baru dalam
hidupnya. Saya tak pernah berfikir luar
biasa tentang dirinya, pun juga hari-hari bertemu dengannya seperti hari yang
biasa saja. Padahal sejatinya ia sangat membutuhkan perhatian khusus.
Terus terang hal ini membuat saya
merasa menyesal, karena keterlambatan menyadari ketidak sadaran tersebut. Semestinya
sedari awal saya melakukan perhatian khusus padanya. Tapi baru beberapa hari
ini saya benar-benar memperhatikannya.
Sebagai seorang “guru” tak seharusnya
keterlembatan ini saya alami. Sekali lagi saya baru tersadarkan, bahwa ada
seseorang yang membutuhkan perhatian khusus dari saya. Memang penyesalan di
akhir tidaklah berguna, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Prinsip itulah yang saya pegang saat
ini. Saat-saat dimana saya mulai memberikan perhatian dan bimbingan khusus
padanya. Memang, setiap hari saya melihat ada masalah pada dirinya, tapi setiap
hari juga saya tak pernah tersadarkan untuk menyelesaikan masalahnya.
Tapi beberapa hari yang lalu,
setelah memberikan dia “tugas tambahan” sebagai sanksi, karena dia sering mengganggu
teman-temannya di kelas. Saat itu saya baru tersadar bahwa ada bakat khusus
yang dia miliki dan harus dibimbing lebih dalam lagi.
Walaupun dalam sisi akademik saya
sadar dia begitu terlambat untuk menerima pelajaran daripada teman-temannya.
Serpti dalam hal menulis, membaca, dan menyelesaikan tugas matematika. Selalu saja
dia yang terlambat, atau bahkan tak sama sekali mengerjakan tugas.
Namanya M. Zaelani biasa dipanggil Enjen, siswa kelas V di sekolah tempat
saya mengajar (magang sebagai guru SGI). Ia adalah siswa dengan sekelumit
masalah yang saya sebutkan diatas. Dengan
masalah yang ia miliki selama ini, menjelang 2 pekan saya berakhir masa magang,
saya katakan sekali, “ saya baru tersadarkan untuk dapat
mengatasi masalah-masalah yang dialaminya”.
Untuk mengatasi masalah-masalahnya,
saya melakukan bimbingan khusus kepadanya, supaya dia bisa mengalami
peningkatan dalam sisi akademiknya. Sebagaimana saya kemukakan diatas salah satu
masalahnya adalah kemampuan untuk menulis. Sayapun melakukan bimbingan khusus
menulis padanya disetiap mata pelajaran yang saya ampu (sekolahnya masih
menggunakan KTSP). Boleh dikatakan dia bisa menulis, tapi sangat sulit untuk difahmami
apa yang jadi tulisannya.
Ada satu
cerita menarik tentangnya, pernah suatu ketika saya menggunakan lubs (kaca pembesar) untuk membaca
tulisannya. Karena tulisannya cukup sulit untuk dimengerti, walaupun demikian
saya kemudian mampu mengerti apa yang ia tulis.
Dari hal inilah, saat ini saya menargetkan khusus, sebelum masa magang
saya berakhir, dia harus bisa menulis dengan baik, benar, dan rapi. Dan target
yang lebih penting dari itu semua, tentunya membuat dia semangat dalam belajar.
Sekali lagi ini memang terlambat, walaupun begitu saya meyakini bahwa Insya Allah
akan membuat dia berubah lebih baik, karena sungguh saya ingin mengantarnya
lebih jauh, dari apa yang terjadi dengan dia selama ini. Membuat dia lebih
merasakan perubahan setelah keberadaan saya mengajar selam kurang lebih dua
setengah bulan.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih