Bisakah S3 Ke Harvard...???
Sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul dalam pikiranku. Tentang cita cita yang belum disampaikan. Seakan aku tidak pernah puasa dengan keadaan yang telah ku raih. Aku bukannya tidak bersyukur dengan takdir Tuhan yang telah mengizinkanku memasuki perguruan tinggi bahkan sampai di program pasca sarjana. Namun cita cita terlalu sering menagih janji yang telah dituliskan. "Bakalan S3 Ke Harvard" insya Allah, kalimat yang selalu terngiang ini membuatku bertanya tanya kini. Mampukah aku S3 Ke Harvard..???
Jikalau menengok keadaan hari ini rasanya akan terlampau sulit. Bahkan bisa jadi hanya keinginan utopis yang tidak akan pernah terwujud. Sepulang sholat ashar tadi...,terpaksa ku cari lagi buku buku yang bisa neyakinkanku bahwa di dunia ini "everything is possible". Membuang jauh jauh pikiran negatif, dan memotivasi diri..."mimpi aja dulu, gak usah khawatir semua juga bakal ketemu jalannya". Jalan yang memang masih misteri..., dan misteri jodoh yang tak kunjung datang...hehehe. layaknya jodoh yang misteri.. kuliah juga masih misteri..., tapi gak mengatakan menikmati semua proses ini adalah kata kunci dari hari hari yang harus aku lalui. Tuhan selalu memiliki kebaikan untuk gambarnya yang tidak pernah putus harap. Saya adalah orang bodoh yang terus bertekad menuntut ilmu, tapi kadang rasa malas acapkali hinggap.
Teori meraih mimpi itu sebenarnya sederhana sekali:
• Dekati Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Selalu doa dan doa apa yang jadi keinginan dan harapan. Sampaikan saja apa adanya keinginan itu dengan sungguh sungguh. Meskipun kita gak tahu bakalan dikabulkan apa tidak. Tapi Tuhan sudah berjanji akan mengabulkan doa gambarnya yang lemah dan teraniaya.
• Merapatkan diri dengan cita cita itu, caranya lakukan apa saja termasuk berada di lingkungan para pendidik, birokrat, politisi, atau pebisnis, sebab lingkungan lingkungan ini adalah pintu masuk ke jalur impian itu.
• Tingkatkan persiapan diri atau kualitas diri, jangan pernah malas lagi. Seperti yang dikatakan Prof Yudian mari kita "sembelih berhala kemalasan dalam dirikita". Sebab ia berpotensi meninggalkan semua impian itu. Lebih lanjut kata beliau "menyembah berhala adalah mencintai sesuatu apapun itu melebihi kecintaan pada Allah SWT". Soooo..., mulai sekarang anggap dunia ini kecil dan jangan masukkan ke dalam hati sebagai berhala yang menghambat cinta kepada Allah.
Aku kini tersadar bahwa yang kuasa menentukan nasibku bukanlah keinginan hati, melainkan Allah swt. Doa adalah kuncinya, mulai sekarang aku melepaskan sepenuhnya harapan untuk S3 di Harvard dan membiarkan Allah mengatur semua hal dan jalannya.
Jikalau menengok keadaan hari ini rasanya akan terlampau sulit. Bahkan bisa jadi hanya keinginan utopis yang tidak akan pernah terwujud. Sepulang sholat ashar tadi...,terpaksa ku cari lagi buku buku yang bisa neyakinkanku bahwa di dunia ini "everything is possible". Membuang jauh jauh pikiran negatif, dan memotivasi diri..."mimpi aja dulu, gak usah khawatir semua juga bakal ketemu jalannya". Jalan yang memang masih misteri..., dan misteri jodoh yang tak kunjung datang...hehehe. layaknya jodoh yang misteri.. kuliah juga masih misteri..., tapi gak mengatakan menikmati semua proses ini adalah kata kunci dari hari hari yang harus aku lalui. Tuhan selalu memiliki kebaikan untuk gambarnya yang tidak pernah putus harap. Saya adalah orang bodoh yang terus bertekad menuntut ilmu, tapi kadang rasa malas acapkali hinggap.
Teori meraih mimpi itu sebenarnya sederhana sekali:
![]() |
Buku Prof Yudian |
• Dekati Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Selalu doa dan doa apa yang jadi keinginan dan harapan. Sampaikan saja apa adanya keinginan itu dengan sungguh sungguh. Meskipun kita gak tahu bakalan dikabulkan apa tidak. Tapi Tuhan sudah berjanji akan mengabulkan doa gambarnya yang lemah dan teraniaya.
• Merapatkan diri dengan cita cita itu, caranya lakukan apa saja termasuk berada di lingkungan para pendidik, birokrat, politisi, atau pebisnis, sebab lingkungan lingkungan ini adalah pintu masuk ke jalur impian itu.
• Tingkatkan persiapan diri atau kualitas diri, jangan pernah malas lagi. Seperti yang dikatakan Prof Yudian mari kita "sembelih berhala kemalasan dalam dirikita". Sebab ia berpotensi meninggalkan semua impian itu. Lebih lanjut kata beliau "menyembah berhala adalah mencintai sesuatu apapun itu melebihi kecintaan pada Allah SWT". Soooo..., mulai sekarang anggap dunia ini kecil dan jangan masukkan ke dalam hati sebagai berhala yang menghambat cinta kepada Allah.
Aku kini tersadar bahwa yang kuasa menentukan nasibku bukanlah keinginan hati, melainkan Allah swt. Doa adalah kuncinya, mulai sekarang aku melepaskan sepenuhnya harapan untuk S3 di Harvard dan membiarkan Allah mengatur semua hal dan jalannya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih