BUKU DAN TULISAN GURU, KONTIBUSI UNTUK PERBAIKAN PENDIDIKAN


            Bagi sebagian besar guru, menulis apalagi dalam bentuk kerangka ilmiah bukan hal yang mudah. Saya sendiri tidak tahu kenapa hal ini menjadi fenomena yang diwajarkan. Tapi kenyataannya memang demikian. Saya  jarang membaca buku dalam bentuk dan kapasitas yang baik ditulis oleh guru. Baiasanya buku2 seperti kriteria diatas hanya ditulis oleh dosen atau profesor, dan para akademisi lain diperguruan tinggi.
            
Kemampuan menulis sejatinya dimiliki oleh setiap manusia yang terididik, apalagi seorang guru. Bagi saya guru seharusnya lebih produktif. Tidak hanya memiliki kemampuan mengajar, tapi juga kemampuan dalam menulis. Apatah lagi dengan kemajuan zaman dan teknologi informasi, guru seharusnya menjadi yang terdepan dalam bidang penulisan, baik artikel, opini maupun buku.
           
Di NTB sendiri, saya baru menemukan satu orang tulisan guru yang sering dimuat di salah satu media cetak terbesar (koran Lombok Post). Tentu ada kemajuan, tapi masih kurang. Seharusnya lebih banyak lagi. Karena potensi untuk menulis merupakan hal naluriah yang ada dalam diri manusia. Untuk seorang guru yang sehari-hari bergelut dalam bidang pendidikan, kemampuan untuk menullis sebenarnya lebih mudah. Karena proses belajar  mengajar mengharuskannya untuk menulis dan membaca.
          
  Pada proses yang demikianlah guru bisa melakukan rancangan tulisan dan menelurkan ide-ide yang dimilikinya. Menurut saya ada beberapa hal yang menghambat guru dalam membuat tulisan ataupun buku; pertama tingkat kepercayaan diri untuk membuat tulisan, kedua kemampuan dalam merumuskan nilai-nilai yang akan ditulis. ketiga kultur dalam lingkungan pendidikan, yang tidak mewajibkan guru untuk menulis, dan keempat pemahaman tentang urgensi menulis.

Menurut saya, empat hal di atas harus diatasi dan dihilangkan pada kultur kehidupan guru. Sehingga guru kedepannya akan mampu untuk membuat buku, atau-pun tulisan dalam bentuk yang lain. Membiasakan guru untuk menulis, dan menelurkan ide-ide yang dimilikinya kedalam sebuah buku, ataupun dalam bentuk yang lainnnya akan mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

Kenapa demikian...?
Karena dengan menulis dan menelurkan ide-ide yang dimiliki guru, maka kita akan mengetahui problematika pendidikan yang ada. Guru merupakan stake holder terdepan dalam pendidikan. Karenanya guru lebih memahami bagaimana kualitas pendidikan.

Dalam hal yang demikian, ketika guru telah bisa menuliskan setiap preoblematika/permasalahan yang dirasa menghampiri dirinya pada saat mengajar. Maka secara tidak langsung guru telah mengungkapkan isi hatinya untuk perbaikan pendidikan yang ingin dilakukan, dan juga telah mengeluarkan ide-ide yang ada pada dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia