CERITA PERTAMA TENTANG MENGAJAR (Catatan Magang)
Kami terdiri dari 3 orang dalam satu kelompok yang bertugas magang di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Iman. Saya, Dena Fadillah, dan Maria Ulfah. Pada senin tanggal 22 september 2014 adalah hari magang pertama kami. Kami berangkat pukul 06.15 WIB dan sampai di sekolah MI Nurul Iman kira-kira pukul 06.45. beberapa siswa-siswi kami lihat lalu lalang, ada yang berbelanja dan ada juga yang sedang mengbbrol dengan temannya. Dikejauhan sana, tepatnya di dekat ruang guru, kami belum melihat satu orang pun guru yang hadir.
Baru setelah lewat pukul 07.15 Pak Asep kepala sekolah MI Nurul Iman datang. Tapi kami belum menghampirinya, karena belum mengetahui bahwa beliau adalah kepala sekolah. Kami tetap ngobrol bertiga sambil mengamati aktivitas siswa-siswi yang sedang bermain. Kami melihat waktu, ternyata sudah menunjukan pukul 07.30 WIB, aktivitas belajar di kelas belum juga dimulai, kamipun berangkat menuju ruang guru, menemui pak Asep dan berbicara soal beberapa hal terutama perkenalan awal, bahwa kami adalah guru SGI yang ditugaskan magang di MI Nurul Iman. Sempat berbicara selama kurang lebih lima belas menit, akhirnya bel pun berbunyi, dan upacara bendera hari senin dimualai di lapangan sekolah.
Pak Asep bertindak sebagai pembina upacara dengan siswa kelas enam sebagai petugasnya. Kami berdiri bertiga di pojok depan ruang guru. Guru-guru MI yang lain sibuk mengawasi anak didiknya yang sedang mengikuti upacara. Kami didampingi pak Khoirudin (Tata Usaha) sekaligus bertindak sebagai fasilitator upacara. Setelah pak Asep menyampaikan amanat sebagau pembina upacara kamipun dipanggil kedepan, tapi hanya Dena yang kami minta untuk maju mewakili, memperkenalkan kami sebagai guru dari SGI yang akan mengajar selama dua bulan kedepan. Riuh tepuk tangan dan tawa menghiasi perkenalan kami, lima menit perkenalan telah berlalu dan upacara bendera selesai dilaksanakan.
Kami masuk ke ruang guru, meja kepala sekolah berada di depan kami. Tak ada batas antara raung kepala sekolah dan ruang guru, karena memang ruang kepala sekolah tak ada. Kami duduk bertiga, dari arah kanan kami pak asep masuk dan duduk didepan kami. Berselang beberapa detik setelah menghela nafas, kami disapa oleh pak asep, dan berbicara lebih jauh mengenai magang kami disana. Kami diberi kebebasan untuk masuk di kelas yang kami inginkan, tapi tetap kami meminta arahan dari beliau. Akhirnya kamipun sepakat bahwa saya masuk di kelas lima (V), Maria di kelas enam (VI), dan Dena dikelas empat (IV).
Bersama pak Asep kami diarahkan bertemu dan berkanalan dengan guru pamong (Wali Kelas) kami. Saya kemudian bertemu dengan pak Rosyid (sebagai wali kelas lima). Kami tak banyak bicara, saya dihantarkan menuju kelas V (lima). Ooo Ya pak Khoir sebelumnya menjelaskan ke saya bahwa pada hari rabu tanggal 24 pak Rosyid akan pergi ke Bandung untuk melakukan sertifikasi guru selama sepuluh hari, jadi kebetulan sekali saya magang, sehingga bisa mengisi jam pelajaran yang beliau tinggalkan.
Setelah diantarkan ke kelas V (lima) oleh pak Rosyid, saya pun masuk rencananya agenda saya di hari pertama adalah perkenalan saja, jadi saya juga berencana untuk masuk kenalan selama satu jam dengan anak-anak kelas V. saya kira pak Rosyid masih ada di luar, ternyata beliau menyalakan motor dan pergi meninggalkan sekolah. Saya pun ditinggalkan bersama anak-anak kelas lima. Hingga perkiraan saya bahwa perkenalan dengan anak kelas lima akan saya lakukan satu jam saja ternyata meleset.
Saat perkenalan dengan anak-anak kelas lima, jurus membawa tawa yang diajarkan di kampus SGI pun saya keluarkan, mulai dari tepuk satu, sampai dengan tepuk apresiasi. Satu persatu siswa pun saya tanya, mulai dari nama, asal, sampai pada cita-cita mereka. Ternyata mereka masih malu-malu untuk perkenalan, ketika saya minta mereka untuk berdiri memperkenalkan diri dengan suara lantang sambil berteriak tentang cita-cita yang akan mereka raih. Mereka masih canggung..he he he namanya juga baru ketemu.
Tak berhasil membuat mereka melakukan hal itu, sayapun merubah strategi perkenalan dengan face to face. Akhirnya mereka merasa dekat dengan saya. Merekapun tertawa riang ketika saya ajak mereka bernyanyi, memberi tepuk apresiasi, dan mengajarkan mereka secara sederhana, tentang cita-cita yang baik.
Karena pak Rosyid tak balik-balik, sayapun mengisi kelas itu sampai jam terakhir pelajaran. Kurikulum di MI Nurul Iman masih KTSP, jadi pelajaran hari itu masih berdasarkan mata pelajaran. Beberapa mata pelajaran yang saya isi antara lain; Matematika, Aqidah, dan Bahasa Inggris. Sebisa mungkin saya memberikan materi. Adapun materi yang saya berikan berdasarkan catatan pelajaran yang ada di buku catatan siswa. Pembelajaran model PAIKEM coba saya terapkan langsung dihari pertama, dengan lebih banyak memberikan siswa untuk berekspresi, membuat mereka belajar dengan menyenangkan, dan kreatif. Saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok yang berhasil menjawab akan diberikan bintang. Tawa nan riang pun menghiasi mereka, dengan dendangan tepuk apresiasi yang nyaring membuat kelas seperti ruang teater. kami berikan tepukan meriah itu pada kelompok yang menang.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHCYlTgOnMDt5ZTKRaHNTzbStX7vNgIQDVOr9uBuOpxPeGZWq9j3_YB9-7t65qyYnP9I6Y0loMOkztXWij9NerT4F8CPYHs4sYvzwEZx0u9ccaBhYjzDc5Bjm1pUWamrb9g5KPhjwlgI/s320/Foto1895.jpg)
HARI KEDUA DAN SETERUSNYA
Balik dari kelas V (lima) saya langsung menuju ruang guru, bertemu dengan pak Asep, Dena, Maria, dan guru-guru yang lainnnya. Pak Asep langsung bertanya kepada saya, bagaimana rasanya mengajar..? Saya pun menjawab, ini luar biasa sekali pak, sungguh sangat menyenangkan, karena ini pertama kali saya mengajar, sebelumnya tidak pernah, sebab basic study saya semasa di kampus dulu bukan dari keguruan melainkan fakultas hukum. O…??? Kata Pak Asep terheran.
Setelah kami berpamitan dengan pak Asep dan para guru lainnya, kami bertiga langsung pulang menuju asrama di Balai Pengembangan Insani (BPI DD). Dalam perjalanan pulang kami bertiga berbicara banyak hal tentang kelas yang kami masuki masing-masing. Sungguh luar biasa...!!!
Hari kedua kami masuk, seperti biasa kali ini kami langsung menuju ruang guru, melihat beberapa hal yang terkait materi pembelajaran. Hari ini saya diperkenalkan dengan ibu Ika. Ibu Ika adalah guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika untuk kelas V (Lima).
Selesai Perkenalan dengan Ibu Ika saya langsung ke Pak Khoir, bertanya prihal pak Rosyid. Jawaban yang saya terima, pak Rosyid kemungkinan sedang mempersiapkan berkas untuk hari esok terkait keberangkatannya ke Bandung selama 10 hari. Sayapun masuk kelas V, dan memulai kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hari itu dengan menerapkan 30 menit for PEACE. Anak-anak saya minta untuk keluar dan melakukan hal baik apa yang menurut mereka bisa dilakukan. Hasilnya ada yang langsung mengambil sapu untuk membersihkan halaman kelas, ada yang memungut sampah, ada yang pergi menyalami guru, dan ada pula yang bertegur sapa.
Sepuluh menit kemudian anak-anak kembali masuk, dan saya minta untuk menuliskan hasil yang mereka lakukan dalam selembar kertas kecil yang saya bagikan, kemudian ditempel pada papan kelas. Setelah mereka saya minta untuk menyimpulkan hasil kebaikan yang mereka lakukan. Selasai 30 menit for PEACE pembelajaran saya mulai dengan membagi kelompok dan meminta mereka berhitung dari 1-5, di kelas lima ada 30 siswa, 1 tidak masuk tanpa keterangan, 1 tidak masuk karena sakit, jadi hari selasa ada 28 siswa yang masuk ( hal ini saya lakukan sebelum memulai pelajaran yaitu mengabsen siswa).
Kelompok di bagi menjadi 5, dan memulai pelajaran dengan konsep PAIKEM. Pelajaran hari selasa adalah IPA, FIQIH, PKN, dan IPS. Hari ini saya mengjaar sampai jam keluar main, dan setelahnya bu IKA yang akan mengisi. Mengisi jam yang kosong saya masuk di kelas ngajarnya DENA dan Maria, saya buatkan mereka video rekaman ketika sedang mengajar.
Jam 12.OO WIB kami pulang dan pamit terlebih dulu dengan kepala sekolah. Hari selasa menjadi hari kedua saya mengajar tanpa persiapan materi (karena memang rencana kami 3 hari ini untuk perkenalan). Karena tidak mau kecolongan akhirnya sebelum pulang saya minta izin kepada kepala sekolah untuk meminjam buku pelajaran terkait dengan mata ajar esok hari. Alhamdulillah beliau mengizinkan. Setelah diberi izin, saya kemudiam meminjam buku matematika dan IPA ( saya ingin buat RPPnya supaya bisa mengajar dengan perencanaan).
Malam harinya saya buatkan RPP, hari rabu menjadi hari ketiga untuk kami mengajar, saya sudah siap dengan RPP IPA. RPPnya saya tulis tangan, jam pertama adalah IPA, MTK, BHS ARAB, dan Pendidikan jasmani. Alhamdulillah pembiasaan baik selama 30 menit tetap saya awali sebelum memasuki pelajarn. RPP yang saya buat adalah RPP IPA, tak mungkin membuat RPP Bahasa Arab karena itu bukan keahllian saya. Walaupun ada beberapa ketidak sesuaian dengan RPP, pembelajaran IPA bisa saya berikan dengan baik. Semoga kedepan akan lebih sesuai dengan RPPnya.
Jam penjaskes untuk kelas lima ternyata di isi oleh pak Khoir, tapi pak Khoir masih mengisi kelas VI akhirnya saya minta kepada Dena untuk mengisi di kelas V, pak Khoir kemudian keluar dan mengisi lagi di kelas IV (karena gurunya kosong). kelas VI jadi tidak ada gurunya, saya dan Maria mau tidak mau harus masuk dikelas VI mengisi kekosongan jam pelajaran. Pelajaran nya adalah PKN, pola diskusi kelompok kemudian saya buat dengan tema Pancasila, dan Proklamasi kemerdekaan, kelas VI berisi sekitar 24 siswa, saya bagi menjadi dua kelompok yakni kelompok genap dan ganjil. Setiap kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar akan diberikan bintang. Jadilah hari rabu saya mengisi di dua kelas, sungguh pengalaman yang luar biasa.
Berlanjut di hari jumat, karena hari kami tidak masuk (Kuliah sama pak Munif Chatib), di hari ini saya tetap masuk kelas V (dengan mata pelajaran AL-Quran, Tajwid, Juga SKI) saya mengajar dari jam pertama sampai jam terakhir. Pelajaran hari jumat saya awali dengan 30 menit for peace. Temanya kali ini adalah mengenal nabi Muhammad (saya minta mereka membuat sebuah catatan tentang dakwah nabi Muhammad saw). Catatan di buat dalam satu lembar kertas kecil yang saya bagikan dan ditempelkan pada pola yang sudah saya buatkan. Rata-rata mereka mencatat tentang ”dakwah nabi Muhammad ketika baru memulainya, dilakukan secara sembunyi-sembunyi”. Kemudian sayapun membagi mereka dalam 5 kelompok yang terdiri atas kelompok (surat AL-fatihah, An-nas, AL-falaq, Al-kafirun, dan Al-ikhlas). Masing-masing kelompk saya tugaskan menghafal surat tersebut, menghitung jumlah ayatnya, dan membaca terjemahannya. Pembelajaran kali ini kami lakukan di luar ruangan. Ada kelompok yang bersama-sama di bawah pohon, ada juga di teras kelas, ada yang didekat raung guru, alokasi waktunya tiga puluh menit, setelah itu mereka diminta masuk kelas lagi, dan masing–masing kelompok mempersentasikan hasil hafalannya, temuan jumlah ayatnya, dan bacaan artinya. Setiap kelompok yang berhasil menghafal secara kompak diberikan 7 bintang, kelompok yang anggotanya ada kurang hafal mendapatkan 5 bintang. Begitu seterusnya hingga selesai KBM. Untuk memastikan mereka fahama rtinya, saya minta perindividu untuk mengulang kembali hafalan yang telah mereka hafalkan, dan dikumpulkan minggu depan.
Hari sabtu, pembelajaran tidak dilakukan, karena dari MAKMAL PENDIDIKAN DD mengadakan PEKAN ANAK INDONESIA SEHAT DAN CERDAS. Yang dilaksanakan sampai akhir jam pelajaran, pelaksanaannya diberikan kepada semua kelas, dari kelas 1 sampai kelas 6. Jadilah hari sabtu menjadi hari mendampingi anak-anak untuk beraktifitas non akademik. selesai mendapampingi anak-anak, kami masih tetap berada di sekolah sampai bakda ashar, dalam rangka menuntaskan agenda yang kami susun bersama yakni membuat papan kata yang bertema kata-kata motivasi. Sungguh luar biasa bisa mengabdikan diri di MI Nurul Iman. Semoga semua bisa berjalan dengan baik dan berharap bisa memberikan yang terbaik. GOOD LUCK...!!!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, ataupun opini anda pada kolom ini. Terimakasih