HADAPI, HAYATI, DAN NIKMATI, ITULAH GURU K-13

Problem besar sedang melanda negeri ini, lebih dari setengah abad kita merdeka, kita belum juga menemukan formula yang terbaik untuk membangun negeri. Sungguh aspek terbesar dalam pembangunan suatu negara terletak pada pendidikannya. Apabila pendidikan suatu negeri terbengkalai, maka terbengkalai pula kesejahtraan rakyatnya. Penting bagi bangsa ini merefleksikan kembali formula yang paling tepat dalam membangun pendidikan bangsa.
Salah satu tujuan kemerdekaan kita sebagai bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuan dalam pembukaan UUD 1945. Lalu yang menjadi pertanyaan sederhana adalah sudahkah tujuan kemerdekaan itu tersampaikan..? Saya yakin kita semua bisa menilai sendiri, apakah tujuan itu sudah tersampaikan atau belum, tapi saya menyatakan tujuan kemerdekaan kita belum tersampaikan, atau dengan kata lain kita masih sedang berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Banyak formulasi yang telah dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini. Salah satunya adalah merombak kurikulum pendidikan kita. Kurukilum yang sedang diterapkan sekarang adalah kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya tidak semua daerah dan sekolah siap menjalankan kurikulm 2013. Adanya kurikulum 2013 ini juga sempat menimbulkan pro dan kontra pada awal pencetusannya. Mereka yang pro beralasan bahwa kurilkulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan, sedangkan mereka yang kontra mengatakan bahwa kurikulum 2013 belum siap untuk dilaksanakan karena perangkat kesiapan dan stake holder terkait belum bisa menerima kurikulum ini.
Dalam analisis saya setidaknya ada empat hal yang menjadi alasan, kenapa kurikulum 2013 menjadi urgen untuk diterapkan, antara lain;
1. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tema (secara tematik), sehingga memungkinkan siswa untuk bisa belajar dengan ceria, menyenangkan, dan korelasi antara kehidupan dan pelajaran bisa berjalan berkesinambungan. Tidak terbatas pada sikap teoritis saja.
2. Guru-guru dimuungkinkan untuk lebih kreatif dan inovatif, sehingga dengan demikian wawasan dan pemikiran guru akan lebih berkembang.
3. Sifat kurikulum 2013 adalah scientific (lebih ilmiah) sehingga kedepan diharapkan generasi bangsa akan lebih cerdas dan lebih siap dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
4. Kurikulum 2013 menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran, dengan demikian siswa menemukan sendiri ilmu yang dicarinya, sehinggak akan membuat pengetahuan yang dimilikinya lebih melekat dalam otak dan lebih mudah untuk difahami.
Oleh karena hal yang demikian maka urgensi kurikulum 2013, akan lebih bermakna untuk dijalankan dengan penuh keberanian. Artinya proses menghadapi, menghayati, dan menikmati kurikulum 2013 sebagai kurikulum pencerdas kehidupan generasi penerus bangsa, harus bisa dirasakan oleh guru. Artinya setiap guru tak boleh mengelum dengan adanya kurikulum 2013 ini. Walaupun kita faham tentunya tidak semua guru di negeri ini bisa mencerna dengan baik apa yang diinginkan oleh kurikulum ini. Memang setidaknya ada beberapa hal yang menjadi alasan keneapa guru dan/atau sekolah terasa berat menjalankan kurikulum 2013, antara lain; 1) buku-buku k-13 belum ada disekolah, 2) Para guru belum diberikan pelatihan atas kurikulum 2013, sehingga KTSP masih diterapkan, 3) Paradigma guru yang belum maju dalam artian terdapat trouma psikis yang diakibatkan kebingungan dalam membedakan antara mata pembelajaran berdasar mata pelajaran dengan pembelajaran berdasar tematik.
Sebagai akhir kata dari semua  hal tersebut, maka saya berpendapat kita semua harus berfikir positif atas diterapkannya k-13 sebagai suatu alternatif dalam rangka mempercepat penignkatan kualitas pendidikan bangsa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dengan cara yang mempermudah peran guru. Dari guru sebagai poros informasi menjadi guru sebagai pembimbing dan pengantar untuk menemukan ilmu pengetahuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia