FOKUSLAH PADA KELEBIHAN DIRI ANDA

Fokus pada kelebihan diri sendiri


Sebiaknya memang begitu. Agar kita tahu bahwa sesungguhnya kita memiliki kelebihan yang  besar dari pada orang lain. Kita bisa mensyukuri setiap nikmat Tuhan berupa kemampuan diri yang dititipkanNya. Kita bisa merasakan hadirnya Tuhan dalam hidup sehari-hari. Merasakan betapa segar udara pagi, betapa hangat mentari pagi, dan betapa indah pemandangan hijau di bumi. Kita juga merasakan betapa merdu suara nyanyian Ari sungai, betapa harmoni desiran angin dan nyiur yang melambai- lambai.

 Kita mensyukuri itu semua sebagai sebuah keajaiban alam yang tidak perlu kita pertentangan, sebab itulah kelebihan kita. Menikmati apa yang tak mampu dinikmati orang lain. Merasakan apa yang tak dirasakan orang lain, menjalani apa yang tak dilakukan orang lain, dan membuat apa yang tak dibuat orang lain. 

Kita sebagai diri sungguh telah dikasih berbagai kelebihan oleh Tuhan. Kita mampu menjadi diri yang tak dicapai oleh orang lain. Kita mencintai apa yang tak dicintai orang lain, dicintai oleh mereka yang senantiasa mendambakan kebahagiaan. 

Tuhan memang menguji kita, seperti orang orang terdahulu, yaitu menguji iman kita dengan rasa terimakasih. Sebab kita kurang memiliki rasa terimakasih pada Tuhan. Kita selalu menuntut diri kita sama seperti orang lain, padahal Tuhan menciptakan kita berbeda. Maka tentu menuntut diri kita sama seperti orang lain adalah satu tanda ketidak bersyukuran pada diriNya. Hal yang membuat kita akan tersiksa atas hidup kita sendiri. 

Tuhan akan selalu maha Adil, tidak mungkin juga Tuhan memberi kita pasangan hidup yang tidak sesuai kebutuhan kita, memberi kita Rizki yang tidak sesuai dengan kemampuan kita mengelolanya. Dan menitipkan ilmu kalau tidak mampu kita manfaatkan. Dan kini saya hidup diantara para petani, para tukang, dan para peternak kambing. Kehidupan yang dulu tidak pernah saya rasakan. Sebab orang tua bukan bagian dari ketiga jenis pekerjaan itu. Orang tua saya adalah saudagar, hidup dengan akal dan pikiran, hidup dengan pengelolaan keuangan dan kebiasaan kebiasaan yang berorientasi target.

Bisnis adalah jiwa yang ada dalam keluarga saya, maka darah dan habit saya belum mampu menjangkau kebiasaan warga disini. Bukan passion saya untuk menjadi tukang, juga bukan passion saya untuk menjadi peternak, tapi tidak tahu ilmu apa yang bisa saya raih dari titipan keberadaan saya di kampung ini. 

Bagi sebagain besar warga, bergotong royong tiap pekan adalah hal yang menyenangkan, membersihkan jalan, membawa cangkul, minum teh anget bersama, juga membawa sabit untuk memotong rumput adalah hal yang melegakan pikiran sebab dengan begitu hidup terasa bermanfaat dan semakin bahagia. 

Berbeda tentu dengan saya, hidup akan terasa bermanfaat saat saya melakukan training motivasi pada anak anak remaja, melakukan diskusi politik dengan kawan sebaya, menghadiri seminar seminar bersama para tokoh, ikut serta memikirkan kebijakan negara atau daerah, juga turut membuat tulisan opini yang membangkitkan kesadaran kolektif. Begitulah saya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Mulia, Tuhan Semesta Alam, Allah SWT.

Semua jenis kelebihan ada dalam dirikita sebagai hambaNya. Hanya saja kita mesti menemukan itu, tidak perlu melihat apa yang orang lain hari ini raih, tapi kita harus lihat apa yang hari ini kita raih dan telah lakukan daripada hari-hari yang telah berlalu.

Kita hanya perlu memfokuskan dirikita pada kekuatan yang kita miliki. Kita juga hanya perlu untuk meningkatkan kualitas dirikita, mengembangkan passion dalam dirikita. Dan menjadi lebih baik dengan cara memilih hal-hal tingkah laku positif pada dirikita. Sebab kita tahu dalam pergaulan hidup sehari-hari kadang ada aktifitas-aktifitas yang tidak sesuai dengan prilaku positif, dan ada juga sifat-sifat yang kurang sesuai dalam pandangan kita. hal ini sebisa mungkin harus dihindari, agar tetap menjadikan dirikita sebagai pusat dari dunia, bukan pengikut dunia.

Pengendalian diri adalah hal yang paling perlu. Sebab seringkali kita hanya ikut-ikutan dalam aktifitas sehari-hari, sehingga lupa pada penerapan kemampuan diri. Lupa melakukan apa yang harusnya kita lakukan. hal inilah yang berdampak pada tidak sesuainya keinginan hati dengan keinginan pikiran. Padahal untuk hidup yang lebih baik itu, harus ada kesesuaian antara hati dan pikiran. itu semua akan memudahkan langkah hidup sehari-hari, proses dalam perbaikan diri, dan meningkatkan prestasi diri. 

Sekali lagi bukan melihat kelebihan orang lain, tapi lihatlah potensi diri, dan kembangkan, lihat juga potensi lingkungan yang bisa dikembangkan, lalu kembangkan. Kita hidup tidak untuk mengkhawatirkan banyak hal, tidak untuk memlihara rasa takut dalam banyak hal, tidak untuk menjadi minder dengan banyak orang, tapi kita hidup untuk melakukan harmonisasi kehidupan, menciptakan kemadamaian, dan menikmati indahnya dunia ini dengan sebaik-baiknya.

Sikap mental sebagai pemenang harus ada dalam diri kita, dengan begitu kita bisa memahami bagaimana kita melakukan hal-hal terbaik pada dirikita, juga kita akan dapat mencapai hasil paling positif pada dirikita. Cukup dengan memfokuskan kekuatan dirikita, sedikit di bumbui dengan kesabaran, dan mempertahankan pikiran baik tentang masa depan yan lebih tepat. tidak usah melihat keadaan negatif yang timbul dan nyata sedang kita hadapi.

Begitulah kita coba memahami dirikita sendiri. Sebab tidak ada yang akan bisa memahami dirikita, orang lain tidak akan mungkin, kita hanya bisa bekerjasama dengan mereka dalam urusan yang memiliki kepentingan demi kepentingan bukan dalam urusan diri secara pribadi. Kita juga akan bisa memahami bahwa, sungguh kita sebenarnya diciptakan untuk saling memahami, tapi kita lebih sering membawanya pada satu step saja. Tidak kepada keadaan-keadaan yang lain. Dulu manusia bisa saling memahami dan saling mengembangkan potensi diri, namun hari ini manusia akan selalu lebih sibuk dan fokus pada dirinya sendiri, itu cara baru untuk mengembangkan kualitas komunal dalam masyarakat.

Pada dirikita yang telah Allah titipkan potensi besar, maka kita perlu menggali itu semua dalam posisi yang akan meningkatkan rasa bahagia pada diri masing-masing. Sebab manusia akan cendrung mencari rasa kebahagian yang paling ideal. Contohnya ketika saya tertarik pada seorang wanita, maka tidak semata-mata itu membuat saya bahagia. Ketertarikan pada seorang wanita, akan terasa bahagia ketika wanita itu juga merasakan hal yang sama pada diri saya. Cinta akan timbul dalam hati saya, dan cinta timbul juga dalam hatinya. itulah sifat komunal dari dua potensi yang saling mengembangkan diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Indonesia

HUJAN

Nazwa Aulia